Mohon tunggu...
Eka Putuasduki
Eka Putuasduki Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pilihan Tablet Untuk Porting Ubuntu Touch oleh Pengguna Ubuntu

7 Mei 2015   14:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:17 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14309828921239519021

Tren saat ini sudah mulai ke arah konvergensi antar perangkat dan mobile computing. Hal ini membuat para produsen perangkat keras, baik PC, laptop/notebook, chip komputer, dan perangkat lunak untuk menghadirkan perangkat bergerak yang dapat selalu terhubung ke jaringan internet dan memiliki sumber daya komputasi setara dengan PC atau perangkat bergerak komputasi konvensional atau Laptop/Notebook. Alasan mereka menggunakan perangkat Tablet, karena ukuran layar yang cukup leluasa, menghadirkan interaksi yang baru seperti ponsel pintar atau smartphone.

Konvergensi perangkat yang dicetuskan oleh Canonical sendiri berawal dari ide dari pengembang Ubuntu, bahwa smartphone dengan daya komputasi seperti perangkat komputasi konvensial, selayaknya dapat dikonversi menjadi sebuah PC dan dimulai project Ubuntu for Android[1]. Dipertegas kembali oleh Canonical dengan menluncurkan project Ubuntu Touch, dimana sistem operasi Ubuntu yang dikhususkan bagi perangkat bergerak yang ringan, intuitif, reaponsif, dan content-based.

Ubuntu Phone telah rilis, saat ini menunggu Ubuntu Tablet yang akan dirilis oleh Canonical. Ubuntu Touch One[2], adalah tablet berbasiskan sistem operasi Ubuntu Touch yang diperuntukan bagi perangkat Tablet, akan tetapi para penggemar Ubuntu masih harus menunggu tanggal rilis resmi[3] dan penjualan tablet dari Canonical.

Ubuntu Touch sendiri merupakan sistem operasi sumber terbuka yang secara mandiri dapat diinstal pada berbagai perangkat smartphone atau tablet. Terima kasih kepada Google yang telah mengeluarkan perangkat Google Nexus 4, Nexus 7, Nexus 10, sehingga project Ubuntu Touch mendapatkan ruang untuk uji coba dalam menyempurnakan sistem operasi ini.

Selain menggunakan perangkat Google Nexus, banyak para developers mencoba untuk memasang Ubuntu Touch dengan perangkat berbasis sistem operasi lain. Dengan berdasarkan pada tren perangkat tablet[4] dengan ukuran sekitar 10" yang beredar dipasaran dunia saat ini beberapa merek teridentifikasi memiliki perangkat yang mupuni dan memiliki daya komputasi yang besar, sehingga saya persempit menjadi tiga (3) perangkat flagship, yaitu: 1) Sony Xperia Z4; 2) Microsoft Surface 3; 3) Samsung Galaxy Tab 4. Dengan pilihan tablet yang telah dipersempit tersebut, diadakan polling yang ditujukan kepada para developer, evangelist, expert dan pengguna linux ubuntu melalui kanal Google Plus Community: Ubuntu dari tanggal 5 Mei 2015 hingga 7 Mei 2015. Sebanyak 595 partisipan yang turut berperan serta dalam poling ini dari total 221.980 anggota dari Komunitas Ubuntu di Google+. Hasil poling tersebut menghasilkan 151 partisipan atau 25,38% yang memilih Tablet Sony Xperia Z4 untuk dicoba memasang Ubuntu Touch sebagai Sistem Operasinya, 132 partisipan memilih Samsung Galaxy Tab 4 atau sebesar 22,18%, dan 312 partisipan atau sebesar 52,44% yang memilih Tablet Microsoft Surface 3 (gambar 1).

[caption id="attachment_415716" align="aligncenter" width="369" caption="Hasil Poling pada Halaman Google+"][/caption]

Gambar 1 Hasil Poling pada Halaman Google+

Alasan memilih tablet Microsoft Surface 3 sebagai perangkat Tablet yang akan mereka pasangkan sistem operasi Ubuntu Touch berdasarkan pada kesesuaian driver perangkat keras yang kemungkinan akan lebih mudah diatasi, karena Ubuntu dapat di instal pada perangkat Microsoft Surface 3 Pro dan Windows-based PC, sehingga akan menimbulkan impresi dan asumsi bahwa hal ini juga dapat dilakukan pada ARM-based tablet keluaran Microsoft.

Sedangkan yang memilih Tablet berbasis sistem operasi Android memiliki alasan bahwa, Microsoft Surface 3 Pro mungkin dapat di instal Ubuntu dengan mudah tapi perangkat Surface 3 akan lebih sulit untuk di pasangkan sistem operasi lain. Hal ini dikarenakan pada perangkat ini terdapat secure boot[5] yang sulit untuk di non-aktifkan, sedangkan perangkat berbasis Android merupakan perangkat dengan sumber terbuka yang membuat para partisipan memilih diantara dua flagship tablet tersebut.

Keberadaan Ubuntu pada perangkat bergerak memungkinkan Ubuntu Convergence akan tercapai, para penggunanya dapat dengan mudah bekerja dengan berbagai perangkat dan tetap akan mengerjakan pekerjaan yang sama, atau bahkan para perangkat bergerak tersebut dapat memiliki multi fungsi, tidak hanya sebagai gadget tapi berfungsi sebagai PC atau keyboard saat dipadukan dengan perangkat komputasi lainnya berbasis Ubuntu.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun