Mohon tunggu...
Eka Putuasduki
Eka Putuasduki Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peluang Penyedia SaaS e-Commerce di Indonesia

19 Juni 2015   15:23 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:39 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertumbuhan toko dijital atau yang secara populer disebut e-commerce di Indonesia telah berkembang cukup pesat, sebut saja para toko-toko online yang besar seperti Lazada, Blibli, Zalora, Elevania, Rakuten, Lamido, Cipika ataupun Tiket bahkan Kaskus dan OLX sudah sangat familiar bagi para konsumen toko on-line atau dijital di Indonesia. Baik penjualan itu dilakukan secara langsung oleh toko on-line tersebut atau berbentuk marketplace atau bahkan seperti layaknya iklan baris pada media cetak, sehingga turut membantu menumbuhkan perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data dari veritrans yang dikutip oleh startupbisnis.com, pertumbuhan transaksi e-commerce di Asia-Pasific, sedangkan di Indonesia terus bertumbuh setiap tahunnya. Pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), dan Filipina (28%).

Pertumbuhan ini didukung dengan data dari Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapai angka Rp130 triliun dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia. 

diperkirakan pada tahun-tahun mendatang sektor toko dijital ini akan terus semakin bertumbuh, sehingga memerlukan peran serta Pemerintah dalam mengatur baik pada perlindungan terhadap transaksi, persaingan usaha yang sehat dan kepada konsumen.

dari startupbisnis.com -
Sumber: Majalah Marketing Edisi 08/XIV/Agustus/2014, WSJ, Event Veritrans: Rise of E-Commerce

Diharapkan pertumbuhan toko dijital akan menjadi lebih sehat dan akan semakin teratur, dari kondisi ini para pelaku penyelenggara toko on-line yang baru saja akan menyelenggarakan perlu mensiasati trik untuk masuk ke dalam ranah persaingan usaha secara on-line.

Teknologi cloud computing walau telah lama bergulir dan sudah banyak para pemain di Indonesia sendiri, tetapi bentuk penyelenggaraan teknologi SaaS (Software as a Service) bagi e-Commerce di Indonesia masih belum banyak. Sedangkan, di luar negeri sudah mulai banyak para provider teknologi SaaS e-commerce, sebut saja 3Dcart, apprenda, FastSpring, dan lain sebagainya. Bahkan di region Asia sendiri seperti India sudah banyak penyedia SaaS dalam bidang e-Commerce.

Dengan memanfaatkan teknologi SaaS dalam menyelenggarakan sebuah sistem elektronik e-commerce yang sesuai dengan (nantinya yang akan berlaku) peraturan penyelenggaraan sistem elektronik di Indonesia, akan membuat para entrepreneurs lebih cepat dalam memasuki pasar e-commerce di Indonesia. Dengan hanya mengeluarkan biaya Opex saja dan berinvestasi pada teknologi Cloud Computing SaaS, sudah dapat memiliki sebuah sistem Perdagangan secara elektronik.

Ranah ini masih sedikit pemain lokal, adapun beberapa penyedia teknologi SaaS yaitu sebut saja telkomsigma, Walden Global Service, Pro-Int Dinamika, Netiq Indonesian Cloud, dsb hanya saja mereka pun masih belum menyentuh area e-commerce. Layanan SaaS saat ini yang banyak tersedia di Indonesia adalah ERP, HRIS, Finance, CRM, POS, atau Supply Chain Management. Seperti yang sudah diketahui oleh para profesional TI, bahwa pengadopsian teknologi komputasi awan atau Cloud Computing dapat memaksimalkan waktu penetrasi pasar dan meminimalkan terhadap work-force dan biaya Capex.

Sehingga peluang bagi para startup ataupun penyedia layanan komputasi awan yang telah lama bermain pada bidang layanan ini dapat memikirkan dan memulai menyediakan layanan Software as a Service bagi toko-toko dijital (e-commerce)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun