KKN 22 UNEJ Berdayakan Kewirausahaan Karyawan dalam Hadapi Pendemi Covid-19

KKN Back To Village yang dilakukan di Kota Batu secara garis besar memenuhi program yang telah saya susun. Pelaksanaan program yang memasuki minggu ke 5 ini mengalami beberapa kendala yang dapat diatasi seiring berjalannya program ini. Pada minggu pertama kegiatan difokuskan kepada perolehan izin untuk melaksanakan kegiatan KKN,untuk itu komunikasi ektensif dilaksanakan dengan pihak managemen Kusuma Agrowisata. 

Komunikasi ekstensif juga dilaksanakan dengan pihak pemerintah desa sesuai dengan arahan dari pihak kampus. Secara garis besar komuniikasi ektensif pada minggu pertama yang dilaksanakan kepada 2 pihak yang paling berkepentingan dan paling menentukan pelaksanaan program KKN ini berjalan dengan lancar sehingga izin kegiatan ini dapat dilaksanakan tepat waktu. 

Pada minggu kedua dilakukan analisis yang dilakukan pada perusahaan ini yang diahadapi perusahaan ini pada pandemi Covid-19 untuk memastikan saudut pandang yang netral analisis permasalahan ini didasarkan pada pendapat dari pihak koperasi karyawan. Hal ini dilakukan untuk mempersempit bias yang muncul dari analisis yang telah dikeluarkan pada pihak perusahaan. 

Dari pihak koperasi Bapak Sudiono yang dikenal dengan Bapak Dino menjadi sosok yang ideal karena keterbukaanya dan banyaknya karyawan yang memandang Bapak Dino sebagai sosok yang terp[ercaya dengan jangkauan komunikasi yang sangat luas dengan karyawan lainnya. Atas pertimbangan ini Bapak Sudiono saya percayakan menjadi Mentor program KKN ini. 

Penunjukan mentor ini sudah disetujui oleh pihak perusahaan.Selama berbicara kepada Bapak Sudiono, secara garis besar pemikiran saya dengan pemikiran Bapak Sudiono bisa dikatakan sepaham sehingga pelaksanaan program dirasa dapat dilaksanakan dengan baik. Pada akhir minggu kedua diperoleh kesapakatan bahwa akan disebarkan survei pada karyawan terdampak Covid-19 di perusahaan ini untuk menentukan sasaran KKN. 

Sayangnya perusahaan hanya memperbolehkan dua orang menjadi sasaran KKN saya,oleh karena itu survei yang akan disebar melalui perantara Bapak Sudiono memiliki peranan yang sangat penting. 

Pada minggu ketiga hasil survei memutuskan bahwa bapak Ferer dan Bapak Richo akan menjadi sasaran KKN. Pada minggu ketiga analisis permasalahan yang dialami kedua karyawan ini dilakukan secara lebih mendalam dengan pendekatan personal. 

Solusi yang ditawarkan untuk permasalahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang dihadapi oleh saudara Ferer adalah menjual buah dengan skema kerjasama untuk meminta subsidi dari pihak koperasi karyawan. Kerjasama ini disetujui oleh Bapak Sudiono tetapi hanya untuk Saudara Ferer. 

Hal ini dikarenakan dalam proses penyediaan subsidi pihak koperasi harus memperhitungkan modal dan laba serta kerugian yang mungkin akan timbul dari program KKN ini. 

Oleh karenannya Bapak Sudiono meminta agar solusi yang ditawarkan untuk Saudara Ferer bersifat uji coba atau Pilot Project dan apabila hasilnya memuaskan maka koperasi akan dengan senang hati melanjutkan program setelah program KKN ini berakhir. Solusi yang ditawarkan kepada bapak Richo lebih berifat edukatif dengan melakukan penyuluhan bahaya Covid-19 dan edukaasi rancangan bisnis usaha kecil. 

Hal ini dilakukan mengingat bapak Richo telah menjalankan usaha sampingan sebagai penjual cilok keliling. Pada minggu yang sama dilakukan pengantaran buah pertama kepada para pemesan buah yang berada di daerah Malang.