Menjelang pemilihan gubernur, khususnya di Jawa Barat. Warga Jawa Barat tengah mempersiapkan siapa yang layak untuk menjadi pemimpin provinsinya kelak. Namun tidaklah mudah memang untuk memilih siapa yang cocok menjadi pemimpin Jawa Barat yang sesuai dengan karakteristik wilayahnya sendiri.
Banyaknya permasalahan di Jawa Barat akan menjadi tantangan tersendiri bagi seorang pemimpin. Masyarakat harus paham benar apa yang dibutuhkan bagi mereka, bukan hanya yang mampu memajukan sektor ekonomi semata namun juga persoalan keamanan yang menjadi hak-hak dasar setiap warganya. Terutama masalah aksi begal dan geng motor yang kerap mengancam warga.
Maraknya aksi geng motor di Jawa Barat ini sudah menjadi persoalan yang paling mengkhawatirkan. Padahal persoalan keamanan ini adalah suatu hal yang paling urgen. Bagaimana warga bisa melakukan aktifitas dengan baik apabila jiwa kita tak memiliki jaminan keamanan dari pemangku kebijakan.
Sosok pemimpin yang benar-benar bisa menangani masalah ini sangatlah diperlukan. Apabila pemimpin kita tidak memiliki sikap tegas dan kurang memperdulikan keamanan warganya. Ini akan berdampak buruk terhadap sektor yang lain. Kemudian, apa yang semestinya dibenahi?
Saya sebagi warga Jawa Barat yang berdomisil di Bandung, sudah cukup traumatis akan hadirnya aksi-aksi ekstrim dari geng motor ini, bukan sekedar kabar dari orang lain tetapi mengalami serta menyaksikan aksi bejat tersebut. Ironisnya lagi persoalan geng motor yang khususnya banyak terjadi di kota Bandung menjadi hal yang tidak terlalu mendapat perhatian lebih. Para pemimpin seolah abai dan tidak ada sinergi yang signifikan antara aparat keamanan. Inilah yang sebenarnya menjadi penyakit paling akut di Jawa Barat, menganggap persolan besar ini menjadi sepele.
Pemimpin yang dibutuhkan Jawa Barat saat ini adalah pemimpin yang harus memiliki integritas, ketegasan berwibawa dan karismatik. Jawa Barat saat ini adalah bukan Jawa Barat tahun lalu. Maka apa yang paling mendesak dari di Jawa Barat saat ini adalah persoalan jaminan keamanan setiap warganya.
Bila kita melihat sosok para Cagub dan Cawagub Jawa Barat, tentunya kita akan melihat karakteristik pemimpin yang notabene berlatar belakang yang hampir sama. Namun beda halnya dengan sosok T.B Hasanuddin sabagi pensiunan dari TNI dan terakhir mendapat pangkat Mayor Jendral, dan kini juga aktif sebagai pengurus Perhimpunan Alumni Pendidikan Pasundan Indonesia (PAPPI) dan Anton Charliyan ini adalah mantan Kapolda Jawa Barat dan pernah menjadi Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri. Keduanya adalah sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat memperhatikan kedisiplinan.
Dan tentunya mereka sesuai dengan keadaan Jawa Barat saat ini, yang membutuhkan sosok pemimpin yang tegas demi menuntaskan masalah-masalah keamanan dan memperhatikan pendidikan kedisiplinan setiap warganya. Apabila Jawa Barat sudah memiliki pemimpin yang peduli terhadap keamanan dan pendidikan kedisiplinanan, maka Jawa Barat akan memiliki reputasi yang tidak sekedar sebagai provinsi yang maju dalam bidang ekonomi namun juga maju dalam bidang pendidikan karakter warganya.
