Tak bisa kugoreskan sedikitpun
Tak bisa kutumpahkan setetespun
Tak bisa kukatakan seucappun
Tak bisa kulakukan apapun lagi
Yaitu mencipta kata indah bermakna khayal
Mataku melihat gelap
Telingaku mendengar sunyi
Lidahku merasa hambar
Imajinasiku menjadi hampa
Kedua inderaku entah kemana
Ketika aku ingin menulis huruf
Ragaku perlahan menjadi debu
Jiwaku terbang ke langit hitam lalu terbawa masa
Pikiranku yang sempit tak mau keluar dari liangnya
Pada akhirnya tak ada apapun yang tergores
Tak bisa tertawa sama sekali
Tak bisa menangis sama sekali
Yang ada hanyalah semesta tanpa rasa
Memeluk waktu yang berlari pelan
Memberatkan punggung pujangga yang hampir patah
Tulisan ini hanyalah benda tanpa nyawa
Tak bisa menangis maupun tertawa
Tak bisa melihat maupun mendengar
Tak bisa mencipta maupun merasa
Hanya bisa bicara dalam diam