Mohon tunggu...
Andika Eka Pratama
Andika Eka Pratama Mohon Tunggu... Sales - Forester

Seorang rimbawan yang kini menjadi salesman

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Presidensi G20, Integrasi Wisata Alam Didalam Lanskap Berkelanjutan sebagai Implementasi Investasi Hijau

26 Juli 2022   20:26 Diperbarui: 26 Juli 2022   20:36 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pandemi Covid-19 memukul berbagai macam aspek kehidupan masyarakat dunia. Selain berdampak pada kesehatan dunia, covid-juga berdampak pada kondisi ekonomi, kehidupan sosial, dan juga pendidikan. Banyak perilaku dan kegiatan yang harus dirubah kebiasaannya, mulai dari bekerja dan belajar dari rumah, hingga kegiatan diskusi yang harus dilakukan secara daring dan tidak boleh bertatap muka secara langsung.

Kini, seiring dengan semakin jauh covid dari kehidupan bermasyarakat dan sudah normalnya kegiatan masyarakat. Dunia menyerukan untuk pulih bersama dengat semangat Recover together, recover stronger. Semangat ini diusung Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 tahun 2022. Menjadi momentum anggota G20 untuk berupaya bersama mencari solusi untuk pemulihan dunia.

Dalam Presidensi G20 kali ini, Indonesia menawarkan Program Prertumbuhan Hijau dimana sudah saatnya dunia melaksanakan Investasi Hijau, Program pertumbuhan ekonomi hijau yang berupaya menciptakan situasi kondusif untuk  penanaman modan dan untuk Indonesia Maju melalui Invertasi Hijau. 

Agenda forum G20 nantinya dibagi menjadi dua pokok jalur pembahasan, yaitu jalur keuangan (finance track) dan Jalur Sherpa (sherpa track) yang membahas isu-isu ekonomi non-keuangan. 

Dalam jalur keuangan, dalam situs resmi BI, Bank Indonesia yang bekerja sama dengan Kementerian Keuangan berperan mendorong koordinasi yang mendukung pemulihan global, upaya penanganan dan dampak pandemi dalam perekonomian, pengembangan pembiayaan berkelanjutan, peningkatan sistem keuangan, dan perpajakan internasional. 

Dalam Investasi Hijau, ada tiga sektor prioritas di dalamnya, yakni Energi Berkelanjutan, Lanskap Berkelanjutan, dan Infrastruktur Berkelanjutan. 

Dalam hal ini, menurut saya sektor Lanskap Berkelanjutan merupakan sektor yang penting untuk dibahas.

Indonesia merupakan negara dengan berjuta potensi dan keindahan alam. Kekayaa alam yang dimiliki meliputi keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi menjadikan negara ini sebagai destinasi yang menawarkan banyak jenis pariwisata. Bumi nusantara ini juga menawarkan produk peradaban dari masyarakatnya berupa ragam budaya. 

Seiring perkembangan zaman, pemahaman mengenai pariwisata ikut berkembang. Perkembangan ini dipengaruhi oleh maknanya yang terus berkembang yang mulai dipahami sebagai suatu lingkup multidimensi dan sangat terkait dengan latar belakang dari individu atau kelompok yang memaknainya. 

Pariwisata memiliki pemahaman yang luas, cenderung membentuk suatu sistem yang mengaitkan komponen-komponen satu sama lain menjadi satu sistem wisata., dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan membentuk sesuatu yang bersifat menyeluruh. Di sinilah perlunya mengimplementasikan integrasi terhadap ODTWA (Objek Daya Tarik Wisata Alam) yang ada di Indonesia.

Sebagai contoh di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, saya bahas untuk wilayah Kabupaten Pasuruan yang dimana Kabupaten Pasuruan memiliki potensi alam yang patut diperhitungkan seperti bukit Red Flower yang kini dikelola Perhutani, Air Terjun Glongsor, Air Terjun Rambut Moyo di Puspo, dan Air terjun Coban Waru di Tutur yang patut diangkat dan dikembangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun