Mohon tunggu...
Andika Saputra
Andika Saputra Mohon Tunggu... Freelancer - Semua Tempat Adalah Sekolah Semua Orang Adalah Guru

Perihal Rasa Tidak Usah Terlalu Berkeluh Kesah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Persimpangan Jalan

4 September 2020   09:59 Diperbarui: 4 September 2020   09:51 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pinterest

Kelam, tenggelam dan menghilang.

Pergi dengan bayang-bayang.

Tak tampak lagi di persimpangan kiri jalan.

Menungguku  bagaikan api yang tidak pernah padam.

Seolah-olah kau akan datang layaknya menjemput orang yang tersayang.

Sepertinya aku bermimpi dengan bunga tidurmu yang selalu kau ucapkan.

Terlalu bodoh memang,jika aku mengakui tentang sebuah perasaan.

Termakan dengan ucapan, hanyut dalam sebuah dekapan.

Tarikan nafasmu sudah tak lagi ku dengar.

Sehingga seharusnya aku sadar, aku hanya seorang di persimpangan jalan.

Bertemu dan dilupakan.

 dan tak semestinya berharap untuk menjadi ingatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun