Mohon tunggu...
Dihveenah Aubrey
Dihveenah Aubrey Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Content Writer

I write because it makes me feel like someone’s listening

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kaum Rebahan

6 September 2020   11:37 Diperbarui: 6 September 2020   11:37 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : unsplash.com/@all_who_wander

Kemarin..
Aku berpikir tentang kemarin..
Di mana sebuah rasa yang gelap
Menyelimuti segala hasrat yang kini terlelap


Tak sedikitpun ingin bergerak
Tak sedikitpun ingin beranjak
Hanya dalam sanubari ingin mencoba
Tapi tak lama menjadi wacana


Pikirku kembali kosong
Semua menjadi lorong
Berbelok pada sebuah kemauan
untuk selalu bisa melangkah dalam hirauan


Namun aku kembali beradaptasi dengan musibah
yang terus berputar tiada akhir dalam kilah
Sempat aku terbaring sendu dalam pelukan yang kelu
Meratap semua imaji yang tak pernah berlalu


Aku terperanjat dalam sepi
Mencoba menerka arti dari pergi
Melihat jam yang terus berdenting
Tapi hati tak gerah untuk bergeming


Sempatkan aku bertanya semesta
yang hening meratapi tebing
Seolah terhimpit untuk menjadi sirna
Namun berdiri teguh walaupun gaduh


Lalu aku menghapus segala memori
Tentang aku yang tak berlari
Tentang aku yang tak kemari
Tentang aku yang tak sembari


Kemarin..
Aku kembali mengingat kemarin..
Walau aku merasa akan pudar..
Aku selalu mengingat asa yang terus akan seumbar ..

‐Yogyakarta, 7 April 2020

Karya dikirimkan untuk  Lomba Puisi Nasional 2020 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun