Kartasura, Sukoharjo (05/08/20) – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa berupa kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan keilmuan pada waktu tertentu dan di daerah tertentu.
KKN juga merupakan salah satu kegiatan dimana mahasiswa menjunjung tinggi dan mengabdikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pada kondisi pandemi COVID-19 ini, kegiatan KKN Universitas Diponegoro dilakukan sedikit berbeda dengan KKN sebelumnya yang mana sebelumnya dilaksanakan secara kelompok di daerah tertentu, maka sekarang dengan kondisi ini dilaksanakan secara individu di domisili/tempat tinggal masing-masing.
Pelaksanaan KKN TIM II Universitas Diponegoro Periode 2019/2020 berlangsung pada 5 Juli – 15 Agustus 2020 dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)” yang terdiri dari dua program yaitu terkait COVID-19 (baik pencegahan maupun penanganan) dan pemberdayaan masyarakat terkait SDGs dengan memilih salah satu tema SDGs yang sesuai dengan bidang keilmuan mahasiswa.
Salah satu mahasiswa peserta KKN Tim II Universitas Diponegoro Periode 2019/2020, Dihan Vigy Laksana yang berasal dari Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika. Dalam programnya “Hidup dan Lingkungan Sehat serta Bebas COVID-19”, Vigy (21) membuat inovasi disinfektan alami serta minuman herbal yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
Selain itu, kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi cuci tangan dan menggunakan masker pada anak-anak, menyebarkan poster terkait New Normal dan berjemur, kerja bakti dan lain-lain.
YUK BUAT DISINFEKTAN ALAMI !
Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yaitu Dihan Vigy Laksana dari jurusan Kimia membuat inovasi disinfektan alami yang berasal dari bahan yang mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau.
Untuk mengajak warga di Dukuh Kidul Warung RT 02/RW 06, Desa Pabelan, Kartasura dalam menggunakan disinfektan dengan benar dan aman untuk pencegahan COVID-19, maka mahasiswa tersebut membuat disinfektan alami dari sereh dan cuka.
Cuka dikenal dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan dapat digunakan sebagai antiseptik ringan. Sama dengan cuka, sereh juga bersifat antibakteri dan antiseptik karena memiliki kandungan senyawa kimia geranial, neral, quercetin, limonene dan lain-lain.
Cara pembuatannya pun cukup mudah dengan mencampurkan cuka dan air dengan perbandingan 1:1, kemudian ditambahkan air rebusan sereh sebanyak 20-25 tetes atau sampai bau cuka hilang lalu dikocok dan siap disemprotkan pada permukaan benda-benda rumah yang sering disentuh.