Bencana Gempa

Gempa merupakan bencana alam yang dapat dikategorikan bencana berat.  Di kategorikan sebagai bencana berat karena dampak setelah terjadinya gempa dapat merusak bahkan menghancurkan tempat tinggal seseorang. 

Semua orang takut dan waswas bila terjadi gempa bumi khususnya masyarakat atau penduduk yang berada di tempat yang rawan akan adanya gempa bumi. 

Selain itu, pemerintah pun sudah menyiapkan tempat pengungsian untuk para masyarakat apabila memang terjadi gempa. Sama halnya seperti gempa yang terjadi di Lombok.

Pada tanggal 29 Juli 2018, pulau Lombok Indonsia dilanda bencana gempa bumi yang berpusat di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Gempa dengan kedalaman 24km ini dirasakan guncangannya di seluruh wilayah Pulau Lombok, Pulau Bali dan Pulau Sumbawa. Diketahui bahwa gempa ini merupakan awal gempa sebelum gempa bermagnitudo lebih besar mengguncang Lombok pada tanggal 5 Agustus 2018.

Data Badan Nasiaonal Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 20 orang meninggal dunia salah satunya warga Malaysia, 401 orang lainnya luka -- luka, sedikitnya 10.062 rumah ikut rusak, dan BTNGR (Balai Taman Nasional Gunung Rinjani) menyebutkan kurang lebih ada 500 orang yang terjebak di Gunung Rinjani akibat gempa tersebut. Selain itu, wilayah Kabupaten Lombok Timur dilaporkan menjadi wilayah yang paling terdampak gempa ini. Dua kecamatan terparah di Lombok Timur yang terdampak gempa yakni Sembalun dan Sambelia.

Pemerintah Lombok kurang persiapan dan tanggapannya pun masih kurang tentang gempa yang sudah menyapu wilayah Lombok ini. Seharusnya pemerintah Lombok lebih perhatian dengan kejadian yang sudah menimpa wilayahnya. Namun disamping kurangnya perhatian dari pemerintah, beruntugnya masih ada tokoh masyarakat Indonesia seperti para artis dan selebgram yang perhatiannya menyudut kepada kejadian gempa di Lombok ini. Dengan suka rela mereka ikut membantu mencari korban yang hilang, memberi pakaian, memberi makanan, memberi kebutuhan untuk bayi dan memberikan dukungan serta menghibur agar tidak ada kecemasan dan rasa trauma bagi para masyarakat Lombok.