Mohon tunggu...
Difa Dhiyaul Auliyah
Difa Dhiyaul Auliyah Mohon Tunggu... Lainnya - Hello good people.

Tugasmu hanya taat, selebihnya biarkan Dia yang menentukan skenario hidupmu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moderasi Beragama Bersama Disrupsi Teknologi

26 Desember 2020   07:58 Diperbarui: 26 Desember 2020   08:00 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberagaman adalah komponen Indonesia. Indonesia merupakan persatuan dari sekian banyak keberagaman yang ada. Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bahasa daerah, adat , agama dan lainnya. Apabila menggambil satu bahasan mengenai keberagaman agama misal, terlihat Indonesia memiliki banyak macam agama mulai agama islam, Hindu, Kristen, katolik, dan konghuchu. Banyak orang yang mengatakan bila keberagaman mampu menjadi sumber besar suatu perpecahan. Pendapat seperti ini berhasil di patahkan oleh adanya fakta dari negara Indonesia yang mana hingga kini mampu bersatu padu sejahtera bersama sekian keberagaman.

Kunci akan terwujudnya kedamaian di dalam sebuah keberagaman adalah dengan menerapkan sikap wasathiyah dalam segala kondisi dan tindakan. Sikap ini seperti sikap saling menghormati, saling toleran kepada sesama manusia serta sikap yang tidak berfanatik dengan keras pada suatu kepercayaan. Mengambil jalan tengah dalam menangani suatu kejadian adalah keputusan yang tepat dimana pastinya akan memberikan dampak positif yang besar seperti terwujudnya ketentraman/kedamaian yang mensejahterakan. 

Seperti halnya ketika hendak belajar mengenai agama islam. Dulu, sorang umat akan memperdalam ilmu nya dengan berguru dari satu kyai ke kyai yang lain. Dari peralihan antar kyai ini, tak jarang jika suatu penjelasan yang diberikan oleh antar kyai memiliki perbedaan.. Dengan mengambil jalan tengah dari suatu perbedaan tersebut akan memberikan suasanya damai dengan sendirinya. 

Setiap kyai pasti akan menyampaikan sebuah ilmu dengan sebaik baiknya serta dengan dasar yang valid. Namun saat ini, Indonesia telah memasuki pada zaman disrupsi teknologi. Zaman dimana segala suatu yang ada serba menggunakan teknologi canggih dan pandai. Seperti halnya untuk mendapatkan ilmu kini banyak manusia lebih memilik untuk beralih kepada teknologi dan melupakan sumber utama yakni buku dan guru besar layaknya dulu kala.

Kini Indonesia memasuki pada era revolusi 4.0 dimana segala informasi yang dikehendaki dapat dengan mudah dan cepat didapatkan hanya dengan menggunakan alat bantu teknologi berupa handphone contohnya, dimana handphone sendiri didukung dengan akses internet yang kini sudah familiar adanya. Saat ini orang-orang banyak memilih tindakan yang lebih efektif khususnya dalam segi waktu untuk mendapatkan informasi. Contohnya dengan mencari informasi dengan mencarinya pada dunia maya (internet). 

Tak semua ilmu yang disampaikan pada internet merupakan ilmu mutlak dan terpercaya. Banyak situs web yang menjelaskan suatu agama namun tidak berdasar pada Al-Quran, hadist dan kitab melainkan hanya berdasar pada pendapat subyektif seseorang yang dianggap benar. Bahkan banyak ilmu yang mengatasnamakan ilmu agama islam namun disisipi oleh ajaran radikal. Masuknya disrupsi teknologi dan era revolusi 4.0 ini cukup mengkhawatirkan dunia pendidikan. Bagaiman tidak, saat ini pendapat-pendapat subyektif dari yang banyak di rujuk oleh masyarakat seolah-olah akan menjadi sumber yang paling benar. 

Pendapat ulama yang benar dan berdasar dengan dasar ilmu yang baik pun akan dianggap salah. Tidak jarang saat ini banyak kasus masyarakat yang mulai termakan infomasi hoax hanya karena mempercayai akan berita yang sudah dirujuk berkali-kali oleh banyak orang. Maka dari itu walaupun memang kemajuan teknologi memberikan banyak manfaat dalam kehidupan namun kita tidak boleh lengah dan mau menerima setiap berita dengan mentah-mentah. Hendaknya agar tidak terjerumus pada ajaran yang salah serta berita hoax, pilah dan analisislah berita yang didapatkan serta tanyakan kepada orang lain yang menurut anda memiliki basic ilmu yang kuat dan benar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun