Mohon tunggu...
Dien Yafi
Dien Yafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Seorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang mencoba menulis dan juga hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rangga, Seorang Driver OjekMU Raup Penghasilan Lebih Dari 100 Ribu Rupiah Per Hari

9 Desember 2022   16:40 Diperbarui: 9 Desember 2022   16:46 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SURAKARTA - Rezeki tak mungkin tertukar, tetap semangat!, mungkin kata-kata itulah yang membangkitkan motivasi seorang pemuda bernama Rangga, ketika suatu kesempatan datang padanya, tanpa ragu ia mengambilnya. Dengan terselenggaranya Muktamar ke-48 di Solo ternyata membawa banyak kisah bahagia bagi penduduk lokal maupun penduduk rantauan. 

Muktamar ke-48 yang dilaksanakan di Solo pada (18-20/11) meninggalkan berjuta kesan bagi para penduduk kota Solo, bagaimana tidak, acara yang diselenggarakan selama 3 hari itu membuka banyak lapangan penghasilan kepada para warga sekitar tanpa terkecuali, mulai dari pedagang jajanan pasar, jajanan pinggir jalan, penjual pakaian, dan masih banyak lagi. Bahkan pedagang dari luar Solo pun ikut memeriahkan acara ini.

Namun, hal yang paling menyorot dari acara ini adalah hadirnya sekelompok orang yang memakai rompi bertuliskan OjekMU, OjekMU merupakan ojek resmi di acara Mukatamar ke-48 ini, panitia menempatkan dibeberapa titik penjemputan untuk OjekMU mengantarkan "penggembira" menuju tempat dilaksanakannya Muktamar ke 48. Terlihat banyak sekali driver OjekMU, mulai dari ibu-ibu, mahasiswa, dan warga biasa, salah satunya adalah seorang pemuda bernama Rangga berusia 23 tahun. Rangga merupakan warga asli Solo yang ikut terdampak dari acara Muktamar ke-48 ini.

"Alhamdulillah mas, berkat adanya Muktamar ini saya jadi punya penghasilan, ya walaupun cuma 3 hari tapi setidaknya hasilnya mampu digunakan untuk keperluan sehari-hari." Ucap Rangga.

Ketika di wawancara ternyata Rengga belum memiliki pekerjaan tetap, oleh karena itu ia mengambil inisiatif untuk mendaftarkan dirinya sebagai driver OjekMU. Karena acara Muktamar ke-48 ini dilaksanakan di Solo, semua sekolah diliburkan 2 minggu sebelum acara ini digelar, sehingga banyak para mahasiswa rantauan yang mendaftar menjadi OjekMU sebagai uang saku tambahan.

"OjekMU ini memang disediakan oleh panitia Muktamar, sengaja dibuka umum jadi semua orang bisa mendaftarkan dirinya sebagai driver OjekMU." Tegas Rangga.

Penarik OjekMU lainnya, Rido mengatakan ojek yang disediakan panitia muktamar tidak semua dari ojol, ada warga biasa yang sebelumnya tidak narik ojek. Kesempatan itu jelas tidak disia-siakan oleh Rangga, pasalnya melihat dari kondisi ekonominya saat ini yang dapat dikatakan kurang mencukupi, kesempatan inilah yang membangun semangat pemuda 23 tahun ini. Ketika itu saya sengaja meminta Rengga untuk menemani saya berkunjung ke tempat Muktamar yang lain, diperjalanan Rengga bercerita tentang kehidupannya, ia mengatakan kalau ia sangat senang dengan adanya acara ini, wajah Rangga terlihat sumringah ketika menemani saya berkeliling, dijalan pun saya lihat banyak sekali driver OjekMU yang mondar-mandir mengantarkan penggembira ke tempat tujuannya.

Untuk tarif OjekMU sendiri sangat bervariatif, tarif OjekMU di hitung per kilometer pengantarannya, mulai dari 5 ribu sampai puluhan ribu. Rangga mulai menarik OjekMU ini dari hari kamis malam hingga hari minggu, dimalam itu pun Rengga mendapat penumpang yang merupakan seorang pedagang yang berasal dari Bandung.

"Kalo dari peserta sih banyak mas, ada juga kemarin malem dapet penumpang dari Bandung untuk berjualan di tempat acara Muktamar dilaksanakan." Ucap Rangga.

Di hari pertama Rangga mendapat sekitar 20 penumpang, jika perkilometernya dihitung 5 ribu, para penumpang ini lebih dari 2 kilometer, berarti setiap orang membayar sekitar 10 ribu atau lebih, penghasilan Rengga bisa mencapai 200 ribu perhari itupun hanya di satu titik, sedangkan acara Muktamar ini ada 3 titik yang menjadi tempat terselenggarakannya acara ini. Hal ini tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Rangga yang setiap harinya hanya berdiam diri dirumah. Rangga tak kenal lelah dalam menjalankan pekerjaannya ini, walaupun hanya sementara, Rangga terlihat antusias dan ulet demi mendapatkan penghasilan yang bisa digunakan sebagai biaya keperluan sehari-harinya.

"Selagi masih ada kesempatan yo diambil mas, gaenak juga sudah umur segini belum punya pekerjaan tetap." Ujar Rangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun