Mohon tunggu...
Dien Mahdi
Dien Mahdi Mohon Tunggu... Sales - Sampit - Kalimantan Tengah

Jangan Biarkan Waktu Berlalu Begitu Saja!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terungkap Makhluk Tak Terlihat di Perkebunan Sawit

5 Oktober 2020   21:22 Diperbarui: 5 Oktober 2020   21:27 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita ini bermula ketika aku ditugaskan oleh Asistant Manager Perkebunan Kelapa Sawit, Bapak Victor Nainggolan namanya. Nah, saat itu aku lagi asik-asik masak di dapur mess, tempat kami karyawan tinggal. 

"Dien...! Kau sibuk tidak? Bisa kau malam ini kerani pengambilan pupuk di gudang?" (dengan logat khas Medan) 

"Baik Pak". Jawab ku. 

Gimana lagi, aku anak baru disini, apapun tugas yang diberikan, aku jalani sekalian belajar juga meski kali ini malam-malam. 

Nah berangkatlah aku bersama Pak Hendro yang juga ditugaskan ke gudang dengan mengendarai sepeda motor Megapro. Motor yang terbilang gede buatku waktu itu, gimana gak gede, waktu itu badan masih sekitaran 50 kg dengan menahan beban motor saat berhenti saja bisa hampir jatuh. (Hahaa)

 Ternyata di lokasi gudang sudah menunggu sopir dan petugas yang muat pupuk, waktu itu sekitar jam sembiilan malam. Mulailah petugas memuat pupuk ke truk, akupun mencatat setiap pupuk yang dimuat. Sekitar jam sepuluh malam, datang Pak Victor. Meski yah... sedikit galak orangnya, namun malam ini beliau baik pada kami. 

"Dien, kau beli makanan dululah kebawah, sekalian buat sopir!".

Dikasihlah uang dan akupun berangkat, nah karena ini malam. Pak Hendro yang berpesan...

"Dien... kamu kalau lewat Blok B76 (jalan yang biasa aku lewati ke warung) sedikit dipercepat ya...karena disana terkenal angker juga ada makam disana", ucapnya.

Waduh Pak, kalau gitu ceritanya... kawani ulun (teman aku).

Berangkatlah aku sama Pak Hendro ditemani suara-suara khas dalam hutan saat malam hari... 

Jalan pelan-pelan saja, kiri-kanan juga gelap tuh, tiba-tiba gerimis pula harinya. Duh... buat perasaan gak enak lagi. Asik aku mengendarai motor sampailah di lokasi yang diceritakan Pak Hendro. Tak ada obrolan antara kami berdua, aku mulai mempercepat laju kendaraan... 

Sreeett...! Tiba-tiba jalan yang ku lalui ada gundukan bekas ban truk saat jalan becek. Gruduk-gruduklah motor yang ku tunggangi, macam naik kuda lah. 

Nah... jalan bekas ban truk ini sudah terlewati, karena terlalu cepat sekitar 10 meter didepan ada lagi gundukan. Braaakkkk....! Disini aku terjatuh, ada sekitar dua meter jarak aku dan motor terlempar dari lokasi awal aku jatuh. Motor masih nyala... tiba-tiba ada orang yang manggil-manggil... 

"Dien... Dien..."

Wah... sendiri ditengah hutan, gelap, tempat angker dari kejauhan dipanggil-panggil bayangin lah ya perasaan waktu itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun