Sosialisasi Program Aktivasi Posyandu pada Masyarakat

Tim II KKN 2022 Universitas Diponegoro dalam program KKN telah melaksanakan kegiatan sosialisasi program Pelayanan Kesehatan bersama tenaga medis dari Puskesmas dan kader Posyandu Selasih 1 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.  

Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro  mengacu pada kegiatan pasca Covid-19. Salah satunya adalah melakukan kegiatan promotif sebagai bahan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi, meningkatkan status gizi untuk pencegahan Covid-19 dan upaya penurunan permasalahan stunting. Pada kesempatan kali ini, pemantauan kesehatan dilakukan di lingkungan  terdekat yaitu di Posyandu RW Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2021), Indonesia memiliki tingkat stunting yang melampaui batas WHO. Banyaknya stunting disebabkan oleh meningkatnya kasus kemiskinan dan menurunnya tingkat pendidikan. 

Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) adalah kegiatan pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela dan pemberian imunisasi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Pelaksanaan kegiatan ini berada diantara Bulan Agustus hingga Bulan September. Tempat pemberian kegiatan BIAN ini dapat dilakukan di Posyandu, Puskesmas, Fasyankes lain dan Pos Imunisasi. Kegiatan BIAN ini terdiri atas 2 kegiatan yaitu kegiatan imunisasi tambahan dan imunisasi kejar. Imunisasi tambahan dapat berupa pemberian satu dosis imunisasi Campak-Rubela tanpa memperhatikan status imunisasi sebelumnya. 

Imunisasi kejar dapat berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi dasar maupun lanjutan bagi anak yang belum menerima dosis vaksin sesuai usia. Imunisasi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah kegiatan Imunisasi Tambahan di usia 9 hingga 59 bulan yaitu dengan pemberian Campak-Rubela dan Imunisasi Kejar di usia 12 hingga 59 bulan yaitu dengan pemberian imunisasi dasar seperti OPV (polio tetes sebanyak 4x), IPV (polio suntik sebanyak 1x) serta DPT-HB-Hib (sebanyak 4x). Untuk pemberian DPT-HB-Hib diberikan kembali sebagai booster di usia 18 bulan.   

Upaya Kader Posyandu dalam mengantisipasi maraknya kembali Covid-19 dapat dilakukan dengan menyediakan beberapa kegiatan pelayanan kesehatan untuk memenuhi kesehatan tubuh.  Pandemi Covid-19 membuat kader posyandu, ibu bayi atau balita, ibu hamil, bayi dan balita di Lingkungan Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi terkena dampak kepanikan psikologis, fisik, dan ekonomi sehingga menyebabkan penurunan jumlah kunjungan secara drastis. 

Penurunan jumlah kunjungan menyebabkan data pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita di Posyandu Selasih 1 Kelurahan Bojong Rawalumbu menjadi tidak tercatat dengan baik oleh kader posyandu. Namun, untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goal's (SDG's) ke-3 yaitu Good Health and Well Being di Kelurahan ini diperlukan pengecekan kesehatan secara rutin melalui Posyandu. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan proses adaptasi terhadap Covid-19 sehingga pelayanan kesehatan di Posyandu Selasih, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi tetap terlaksana sesuai dengan protokol kesehatan. Pemberian Minuman Tambahan (PMT) yang sehat dilakukan yaitu setiap peserta Posyandu mendapatkan 1 buah susu kacang hijau dan pemberian imunisasi diberikan oleh tenaga medis.

Kegiatan sosialisasi door to door dimulai dari pukul 10.00-11.20 yang berlokasi di Depan Rumah Masing-Masing Warga. Partisipan dari kegiatan sosialisasi tersebut adalah panitia KKN UNDIP Rawalumbu, tenaga medis, kader posyandu RW 037 dan pasien. Kegiatan ini dilakukan dengan pemberian leaflet mengenai pelayanan kesehatan yang tersedia di Posyandu Selasih 1 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

Kegiatan posyandu ini dilakukan pada hari Senin, 18 Juli 2022. Kegiatan ini dimulai dari pukul 09.00-11.20 yang berlokasi di Rumah Warga. Kegiatan sosialisasi door to door dilaksanakan pada hari Minggu, 24 Juli 2022. Dari dilaksanakannya kegiatan sosialisasi tersebut, para peserta menjadi mengetahui tinggi badan, berat badan, lingkar badan dan jenis imunisasi yang diperlukan.