Asnawi Arbain, Ketua DPW PAN Kaltara, di saat Kongres ke-5 PAN di Kendari, 10-12 Februari 2020 adalah sosok yang fenomenal. Betapa tidak. Beberapa hari menjelang pelaksanaan kongres, doi yang semula dianggap pendukung fanatik ZH, berpindah dukungan ke MH.
Saya tidak mengatakan Asnawi pengkhianat. Saya memahami bahwa perubahan sikap dalam ajang politik, bisa saja terjadi. Biasanya menjelang detik-detik penentuan pemilihan. Seperti yang dicontohkan Asnawi.
Tapi please deh, janganlah beretorka bahwa perubahan pilihan karena "setelah mendengar semua informasi, kondisi kepemimpinan dan manajemen dan merasakan semua kondisi tersebut"..
Hellow.. Asnawi, selama 5 tahun menjadi ketua DPW, dikau kemana aja ? Â Banguuuun ngopiii, hihihi..
Janganlah membangun argumentasi dangkal dan kaleng-kaleng. Hal itu membuat para kader akan tertawa meneteskan air mata. Saking lucunya..
Kami tahu mengapa dikau pindah pilihan. Kami tahu mengapa dikau memutuskan meninggalkan ZH.
Kami tahu mengapa dikau tega no say good bye kepada kawan-kawan seperjuangan. Kami tahu mengapa dikau memiliki sikap dan watak seperti itu.
Sungguh, tidak etis jika saya tulis di sini. Cukup di baca dengan mata hati, tentang perilaku politik Asnawi yang fenomenal.
Wahai Asnawi, janganlah berhitung atas apa yang telah dikeluarkan ZH kepadamu.
Mengapa?
Karena kami tidak pernah berhitung. Karena kami tidak pernah menggedor pintu tidurmu untuk meminta apa yang sudah dikeluarkan. Karena kami tidak pernah menggunakan debt collector untuk mengejarmu.
Karena ZH itu tulus, tidak menghargai engkau dengan kalkulator. Tapi karena perkawanan, persahabatan, dan persaudaraan. Sadarkah dikau, wahai Asmawi, seorang putera nomor 4 dalam keluarga.