Jack Ma, pendiri Ali Baba China, perusahaan besar di China yang memproduksi rautan pensil hingga computer, perawakannya kecil tapi ambisinya sangat besar. Namun Jack Ma tetap mempertahankan "identitas ke cina-an nya" dalam berdagang.
Jack Ma, menjadikan sebagian UKM (Usaha Kecil dan Menengah) sebagai pemasok dan situs alibaba.com menjadikan situs ini sebagai bisnis terbesar yang menghubungkan produsen di China dengan dunia.
Jack Ma, ternyata membaca hikayat Seribu Satu Malam, ketika Alibaba meniru para perampok mengucapkan mantera "Sesam, buka pintu", terbukalah pintu ke Negara pengekspor nomor dua terbesar di dunia itu.
Berbeda dengan bisnis Alibaba Jack Ma, bisnis Alibaba di Indonesia, terutama di era Orde Baru, di konotasikan secara negatif. Â Ali adalah orang pribumi yang namanya tercantum dalam akte dan biasanya punya jabatan sebagai direksi, tetapi hanya merek saja, sedangkan Baba adalah tokoh bisnis utama yang mendapatkan keuntungan, karena dialah sebenarnya pemilik perusahaan.
Dalam bisnisnya, Baba menenteng si Ali kemana-mana untuk meraup keuntungan, agar bisa di terima di kalangan bisnis, Ali dilatih untuk punya etika, punya sopan santun, tidak boleh menunjuk menggunakan tangan kiri, tidak boleh arogan dan lain sebagainya yang berkonotasi negatif, karena Ali tidak pernah ikut pelatihan bisnis.
Ali tidak pernah berfikir dan tidak mau memikirkan layak atau tidaknya sebagai direksi, yang penting tampil, berpenghasilan, walaupun Baba yang untung.
Yang penting bagi Ali, dirinya bisa digendong kemana-mana oleh Baba dan diperkenalkan kepada khalayak, walaupun tidak layak..
Sumber Oleh BUNG RK (Ruslan Karno Siregar)
By: @porosmendawai