Mohon tunggu...
Lutfi Nasution
Lutfi Nasution Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Amatiran Ndeso

Biasa aja ... Masih Belajar dan Terus Belajar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Mar Idolaku

26 Januari 2020   20:40 Diperbarui: 26 Januari 2020   21:07 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya masuk PAN karena figur Pak Amien Rais. Saya kagum dengan sikap, pikiran, dan keberaniannya. Meruntuhkan tembok Orde Baru, yang terbuat dari beton baja. Bersama dengan mahasiswa dan kekuatan prodemokrasi, menggerakan reformasi Indonesia. Indonesia bebas menjadi negara demokrasi.

Dalam setiap survei, ketika responden ditanya tentang PAN, jawabannya selalu Amien Rais. Itu bukti bahwa PAN itu identik dengan Amien Rais. Amien Rais itu PAN.

Pak Amien orang yang sederhana.
Tidak terbelenggu oleh harta. Telah membebaskan dirinya dari materi dan benda.

Pak Amien orang yang taat beribadah.
Selalu dalam bertutur kata mengaitkan dengan agama. Seorang yang tawadhu'dan transedental.

Saat ini saya sedih. Idolaku, panutanku, ditarik-tarik oleh tim sukses calon ketua umum PAN, terlalu dalam. Menjadikan Pak Amien Rais bagian dari tim sukses. Menjadi juru kampanye. Menelpon pemilik suara kongres agar memilih salah satu calon ketua umum. Mengurusi hal-hal kecil, bahkan super kecil, untuk sekelas panutanku bapak Amien Rais.

Mereka, tim sukses calon ketua umum PAN, telah berhasil memperalat pak Amien Rais. Telah berhasil menjerumuskan pak Amien masuk dalam permainan politik internal partai. Telah sukses mempengaruhi pak Amien Rais untuk ikut berlaga di arena kongres.

Saya menyadari bahwa mereka, tim sukses calon ketua umum PAN, telah memanfaatkan kekuatan pengaruh pak Amien Rais untuk mempengaruhi pemilik suara kongres agar memilih calon yang didukungnya. Apa sebab ? Karena di PAN, mazhab Amienisme masih ada. Mereka memilih karena faktor pak Amien Rais. Bukan karena figur calon ketua umum PAN nya.

Sedih nian diriku. Mereka, tim sukses calon ketua umum PAN telah memperlakukan pak Amien Rais secara tidak sopan. Dada pak Amien Rais dikedepankan. Menjadi tameng dari calon ketua umum PAN yang hanya berlindung di punggung pak Amien Rais. Membuat pundak pak Amien menjadi lelah karena menjadi tumpuan pijakan dalam melangkah. Mereka telah mengeksploitasi pak Amien Rais.

Sedih nian hatiku. Karena mereka, tim sukses calon ketua umum PAN, telah berhasil membuat skenario untuk menghadap-hadapkan Pak Amien Rais dengan Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN yang akan maju kembali. Seolah-olah ini pertarungan pak Amien Rais melawan Zulkifli Hasan. Padahal pak Amien Rais bukanlah calon ketua umum PAN. Yang bertarung di kongres adalah Zulkifli Hasan, Asman Abnur, Mulfachri Harahap, dan Drajad Wibowo.

Mereka, tim sukses calon ketua umum PAN, telah berhasil membuat opini bahwa jika ada pemilik suara kongres tidak memilih calon yang didukungnya, itu sama saja dengan sikap yang melawan pak Amien Rais. Sikap yang menentang pak Amien Rais. Sikap yang tidak loyal ke pak Amien Rais. Ini skenario yang merusak PAN dari dalam tubuh sendiri !

Saran saya, kepada para tim sukses calon ketua umum PAN, berhentilah mengeksploitasi pak Amien Rais. Berhentilah mensuplai hoax dan fitnah ke telinga pak Amien Rais. Karena skenario jahatmu itu, hubungan keluarga pak Amien Rais dengan sang besan, Zulkifli Hasan, menjadi tegang. Menjadi pergunjingan publik. Menjadi pembicaraan yang kurang baik, menurut budaya masyarakat Timur, di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun