Mohon tunggu...
diego fawzi
diego fawzi Mohon Tunggu... -

its all good

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kenapa Romahurmuziy Diunggulkan Mendampingi Jokowi?

10 Juli 2018   16:10 Diperbarui: 10 Juli 2018   19:28 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bursa cawapres yang akan mendampingi Jokowi sebagai petahan di perhelatan Pilpres 2019 mendatang memang dapat dikatakan memanas. Betapa tidak, banyaknya kalangan dari profesional yang merasa berhak mendampingi figur presiden yang dekat dengan rakyat tersebut, belum lagi masing-masing partai pendukung pemerintah yang saling ngotot untuk memaksakan kader terbaiknya bersanding.

Yang terakhir juga terjadi di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dimana sang ketua umumnya di sokong oleh partai untuk menjadi calon wakil presiden Jokowi. Muhammad Romahurmuziy atau yang akrab dipanggil Romy pun menyatakan kesiapannya. Dirinya pun mengatakan bahwa sebagai ketua umum partai harus siap untuk turut dicalonkan pada kontestasi Pilpres 2019, tentunya sesuai amanat dan mandat dari partai.

"Tidak ada kata tidak siap jika negara memang memanggil saya. Terlebih jika rakyat Indonesia memerlukan saya untuk memimpin bangsa ini," Ucap Romy, seperti yang dikutip dari situs berita Tempo, 23 April 2018.

PPP sendiri telah menyatakan dukungannya kepad Jokowi untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden periode kedua. Dan nama Romy atau Gus Romy disebut-sebut sebagai salah satu kandidat cawapres yang diunggulkan untuk mendampingi Jokowi bertarung di Pilpres 2019 mendatang. Keunggulan yang dianggap dimiliki oleh Ketua Umum PPP ini terkait dalam mengentaskan isu politik identitas.

Figurnya yang masih tergolong muda juga menjadi faktor pertimbangan yang cukup signifikan, terutama jika melihat bahwa para pemilih potensial dari kalangan milenial sangatlah besar. PPP sebagai partai dengan basis Islam juga dianggap mampu melegitimasi citra Islam untuk Jokowi. Seperti yang kita tahu jumlah pemilih mayoritas di Indonesia juga masih mengandalkan sentimen agama tatkala memilih calon pemimpinnya.

Namun begitu, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa jika pada akhirnya Jokowi memutuskan untuk mengusung Gus Romy menjadi cawapresnya, diprediksi akan banyak menimbulkan pro-kontra diantara partai pendukung. Terlebih memang banyak dari partai pendukung tersebut juga memiliki kepentingan yang sama. Tetapi Burhanuddin tetap menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Jokowi.

"Sepertinya itu tidak menjadi masalah, isunya itu kan kenyamanan politik. Dan kebetulan pak Jokowi juga membutuhkan sosok yang bisa menguatkan isu politik identitas. Dan Gus Romy merupakan sosok yang tepat untuk itu," ucapnya seperti yang dikutip dari situs berita Tribunnews, 14 Mei 2018.

PPP sendiri memang memiliki kriteria cawapres Jokowi, antara lain calon tersebut harus memiliki integritas, santun, santri dan memiliki jiwa ulama. Selain itu, calon tersebut tentunya juga harus memiliki kompetensi intelektual serta berjiwa muda dan milenial. Hal tersebut tentunya guna menyesuaikan dengan kondisi demografi saat Pilpres 2019 berlangsung nanti, dimana diperkirakan sebesar 40 persen pemilih berusia 40 tahun ke bawah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun