Mohon tunggu...
diyah
diyah Mohon Tunggu... Freelancer - Dee

lulusan antropologi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Teh Nusantara di Semugih Jawa Tengah

2 Mei 2018   21:48 Diperbarui: 3 Mei 2018   21:00 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Udara segar menerpa kami ketika kami sampai ke perkebunan teh di daerah Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Kebun Teh Semugih, nama perkebunan teh yang kami datangi kali ini. Berlokasi di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, kebun ini sudah ada sejak masa kolonial Belanda.

Awalnya, perkebunan teh ini memang dibangun oleh orang-orang Belanda, yang kemudian diambil alih jadi perusahaan nasional pada tahun 1960-an. Sisa-sisa bangunan Belanda ataupun situs Belanda sudah tidak ditemukan di perkebunan teh ini. Hanya tanaman teh yang menjadi saksi bisu dari budidaya teh yang diperkenalkan bangsa Belanda di tanah Jawa ini.

Berlokasi tepatnya di Desa Banyumudal, Kecamatan Moga, Perkebunan Teh Semugih ini berada dalam pengelolaan Perusahaan Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX). Di sini, teh yang ditanam yaitu jenis teh hitam, dan sedikit teh hijau. Jenis teh hijau baru-baru saja dikembangkan di tempat ini.

Perkebunan seluas 400 hektar ini, ada sekitar 280 hektar yang berproduksi, dan sisanya masih dalam regenerasi. Didalam kawasan kebun teh ini juga dapat ditemukan pemukiman para pengelola pabrik dan kebun teh serta agrowisata di kawasan ini, kediaman para pemetik teh, dan perkebunan buah seperti pisang, pepaya, nanas, dan lainnya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Hasil dari perkebunan teh disini akan diproses di pabrik teh yang juga berlokasi di dalam kawasan perkebunan. Proses teh di dalam pabrik juga menjadi salah satu tujuan wisata di Perkebunan Teh Semugih, terutama untuk anak-anak sekolah dan mahasiswa.

Sebanyak 90% dari hasil teh akan diekspor atau dibeli oleh perusahaan-perusahaan teh yang berlokasi di kota Tegal dan Slawi, Jawa Tengah. Hal ini tidaklah heran, karena perkebunan ini dapat dicapai hanya dalam waktu satu setengah jam dari kedua kota tadi. Sedangkan sisanya 10% menjadi bahan untuk dikonsumsi sendiri, dan dijual di kafe Oemah Semugih, yang berada tepat sebelum pintu masuk perkebunan teh.

Untuk mencapai tempat ini, disarankan menyewa mobil atau dengan mobil pribadi karena tidak ada angkutan umum yang masuk kedalam perkebunan teh. Kita akan dikenakan tarif sebesar 4000 rupiah untuk memasuki Perkebunan Semugih.

Di dalam perkebunan teh, terdapat rumah-rumah untuk para pemetik teh beristirahat atau para pengunjung beristirahat dan berpiknik. Kita dapat melihat proses pemetikan daun teh di pagi hari, yaitu jam 6 pagi sampai jam 12 siang saja. Sedangkan untuk melihat proses pengolahan teh di pabrik teh, kita bisa berkunjung pada jam kantor yaitu Senin-Sabtu, jam 06.00 sampai jam 18.00, meskipun proses pengolahan teh berlangsung selama 24 jam.

Setelah lelah berkeliling kebun teh, kita bisa beristirahat di kafe Oemah Semugih untuk menikmati teh produksi Semugih, dan makanan lokal (Diyah Wara).

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun