Mohon tunggu...
Wardatul 'Uyun
Wardatul 'Uyun Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hijab Stylist at: http://www.youtube.com/TheHasanVideo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Out Bond di Kaliwatu, Adu Nyali di Wisata Kota Batu

21 Juni 2012   08:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:42 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batu, sebuah kota kecil di Provinsi Jawa Timur, terletak 15 km sebelah barat Kota Malang. Kota yang di dominasi liukan lembah dan julang gunungmerupakan kota bercuaca dingin dengan suhu rerata 15-19 derajat celsius. Kota Batu yang kondang dengan ikon Apeldan bunga sudah berdikari secara mandiri, terpisah dari kabupaten Malang sejak 2001 silam. Pasca pemisahan, nama kota Batu semakin berkibar sebagai gudangnya tempat rekreasi dan tamasya yang memanjakan banyak orang dengan beragam wisata. Baik wisata alam yang begitu indah memanjakan mata maupun wisata modern berteknologi tinggi yang menghibur keluarga. Sebut saja wisata canggih di Batu night spectacular (BNS), Batu wonderland dan Jatim Park, Musium satwa, kemudian wisata alam seperti wisata seribu bunga di Sidomulyo, wisata gua di Cangar dan Tlekung, agrowisata diperkebunan buah dan sayur, lalu wisata pemandian yang tersebar di tiga tempat, ada air terjun, paralayang juga berderet tempat perkemahan dan beratus wisata lainnya. Luar biasa banyak bukan?

Cerita dimulai ketika pertengahan April lalu saya beserta 12 teman kerjadan pimpinan berkesempatan mencicipi wisata out bond Kaliwatu di Kota Batu. Karena animo pengunjung yang membludak, dari jauh-jauh hari kami sudah mengantri. Padahal sejak awal Januari kita sudah memesan dan tiga bulan kemudian baru kesampaian. Dus, buat pembaca yang berkeinginan ke sana, schedule dan waktu harus benar-benar dipikirkan.

Kaliwatu merupakan wisata adventure dengan pilihan rafting, kegiatan outbound training, gathering, fun outing untuk family maupun perusahaan, paralayang, fun offroad, cycling, trekking, caving dan sebagainya. Karena waktu kami hanya sekitar delapan jam, maka hanya beberapa pilihan yang kami ambil. Diantaranya rafting, gathering, dan fun outing.Bertepatan dengan hari Minggu, kami bertolak dari Malang tepat pukul 07.00 dengan satu mikrolet carteran dan satu Land Cruiser milik pimpinan. Sekitar 45 menit kemudian rombongan tiba di lokasi. Dan kami harus menunggu persiapan pemandu dan peralatannya selama sekitar 20 menit. Lantas, dengan menggunakan pick-up dan mobil pimpinan, rombongan di angkut ke lokasi out bond yang berjarak sekitar 15 menit perjalanan.

[caption id="attachment_196112" align="aligncenter" width="501" caption="Rombongan bertolak ke lokasi outbond"]

13402616252013348547
13402616252013348547
[/caption]

Sesampai dilokasi peserta digiring ke aula besar dan diberi sedikit pengarahan. Ada sekitar tiga pemandu wisata yang menemani kami, kesemuanya laki-laki berbadam tegap dan kulit terbakar warna cokelat. Sekilas garang memang, tetapi begitu mengisi materi meledaklah tawa kami begitu mendengarkan guyonan yang dilontarkan. Setelah 15 menit pengarahan, permainan pertama dimulai. Di lapangan rumput yang cukup lapang, kami berkumpul dengan formasi lingkaran. Tidak ada perbedaan lagi di permainan ini, artinya baik bos maupun karyawan semuanya dianggap setara. Sehingga aturan yang ditetapkan adalah kita memanggil setiap peserta dengan nama telanjang, tanpa embel-embel pak, bu, miss, ataupun jeng. Semua peserta diajak bergembira dan bersenang-senang dengan beragam permainan out bond. Sekilas permainannya simpel dan sepele tetapi kesemuanya mengandung filosofi dan makna.

Dalam permainan tersebut, kami dituntut mempunyai etos kerja dan kerjasama yang tinggi. Dalam permainan melempar bola misalnya, kami wajib menghafal semua nama peserta dan rentetan aksi yang sama. Disaat kita menerima lemparan, bola kita tangkap lalu mengucapkan terimakasih dan menyebut nama teman yang melempar disusul menyebut nama sendiri dua kali dan diakhiri dengan memanggil nama teman yang akan kita lempar dengan bola, begini kira-kira: “Terimakasih Farah, Uyun, Uyun, Prabti” Mak tuiiiiiiiiiiing.... dan bola pun dilempar begitu seterusnya hingga semua peserta mendapat jatah dengan target waktu 5 menit harus selesai dalam satu putaran. Sampai 10 kali putaran lebih dan kami masih belum berhasil. Begitulah, ternyata strategi belum diterapkan. Karena setelah menggunakan strategi yang terarah akhirnya kita sukses melempar bola secara berurutan dan bergiliran dengan hasil maksimal dan sesuai target.

[caption id="attachment_196114" align="alignnone" width="612" caption="RIANG DAN KOCAK: Suasana permainan out bond yang bikin otak fresh"]

1340261923909739939
1340261923909739939
[/caption]

Permainan selanjutnya tak kalah menantang. Kerjasama, taktik, dan kekompakan menjadi syarat utama untuk menaklukan permainan ini. Bagaimana tidak? Kita dibagi 2 team dan masing-masing team harus memasukan bangun besi segitiga, kotak dan lingkaran kedalam lilitan kawat tanpa menyentuh kawat itu sendiri. Pertama melihat, kami sudah merasa putus asa. Tapi setelah bekerja sama dengan semangat empat-lima, saling menopang dan menginjakan kaki demi mebentuk formasi untuk menjangkau kawat yang melilit tinggi. Setelah pergelutan panjang akhirnya team kami menang dan menaklukan kawat dalam waktu 27 menit lebih 50 detik. Puas rasanya. Tak ayal sorak sorai pun menggema dan setiap peserta larut dalam euforia bahagia.

[caption id="attachment_196115" align="aligncenter" width="533" caption="PENUH PERJUANGAN: bantu-membantu menggapai puncak lilitan kawat"]

1340262510171612685
1340262510171612685
[/caption]

Selepas dolanan kawat, permainan lain menunggu. Kali ini harus siap basah kuyup tersiram air. Kelompok dipecah lagi menjadi berpasangan dua-dua. Sesama partner harus bekerja sama menuntaskan tugas yang diembankan. Satu orang dengan mata ditutup harus melewati rute ruwet penuh tali yang mengular sepanjang 5 meter. Terlihat pendek memang. Tapi siapapun harus hati-hati karena sedikit saja salah langkah dan menyentuh tali, sang partner yang duduk manis di bawah tiang bakal basah tersiram seember air. Dan nyatanya, dari enam partner peserta hanya 2 orang yang mampu menyelamatkan pasangannya. Sementara aku sudah bisa ditebak, badanku kuyup seluruh bahkan pada injakan kaki yang pertama kepalaku sudah digelontor air satu ember penuh. Ckckkckkck... Apa dia tau ya kalau aku belum mandi hehhe.

[caption id="attachment_196116" align="aligncenter" width="564" caption="MENDADAK MANDI: silahkan yang belum mandi boleh mencoba permainan ini :D"]

13402627041713401003
13402627041713401003
[/caption]

Permainan basah-basahan usai, kami break sebentar dan disuguhi sekardus minuman kemasan gelas, penawar dahaga. Tiga permainan lain masih menunggu, yang pertama adalah panjat tali. Alhamdulillah ya, aku yang semasa kecil dulu paling hobi memanjat, sekarang waktunya balas dendam hihi. Melihat anyaman tali yang dibentangkan di tiang setinggi 4 meter masih kurang menantang menurutku.Tapi ada sebagian peserta yang memang phobia ketinggian, sehingga ketika dipaksa memanjat tali, mereka jejeritan tak karuan, lebay abis. Dan jeritan semakin terdengar sopran meninggi saat pemandu mengendalikan tali, menurunkan pemanjat dengan sekali hentakan. Aku sempat jantungan pada sesi ini karena kaget setengah mati, lebih-lebih helmku terjatuh karena terlalu bersemangat saat memanjat.

[caption id="attachment_196121" align="alignnone" width="608" caption="TANPA HELM>> penulis berhasil bercokol diatas dengan helm terlepas (Hayo yang mana ya?)"]

1340263133141926670
1340263133141926670
[/caption]

Dan setelah aksi panjat-memanjat, permainan selanjutnya juga masih seputar climbing skill. Kali ini berjalan di atas tali yang disimpul kencang ditiang besi setinggi 5 meter. Sepintas tampak mengerikan, tapi saat mencoba ternyata mengasikkan. Bahkan ada peserta yang ketagihan hingga merayu pemandu untuk diizinkan lagi meniti di atas tali. Walau sebagian, termasuk aku, sedikit ngeri dan ketakutan saat pemandu iseng menggoyang dan menghentak tali saat kami sampai ditengah. Dan kalau sudah nangkring ditengah, kami yang menyaksikan dibawah tak pernah melewatkan kesempatan tersebut dengan menjepretkan kamera, Cheeeeeeerrrrs... biar diatas juga narsis susah musnah!

[caption id="attachment_196124" align="alignnone" width="580" caption="CHEERRSS: Narsis dulu sebelum ditarik turun oleh pemandu"]

1340263389600412465
1340263389600412465
[/caption] [caption id="attachment_196127" align="alignnone" width="631" caption="SENSASI KETAKUTAN: kalau pemandu iseng menggoyang tali, peserta jadi sedikit ketakutan"]
1340263553124383938
1340263553124383938
[/caption]

Aktifitas terakhir sebelum ISOMA adalah permainan yang paling ditunggu. Flying fox, meluncur di ketinggian dengan tali dibadan. Peserta nampak sangat excited saat mengantri game ini. Aku mendapat giliran terakhir, karena mendapat tugas mengambil gambar. Pertama kita harus menaiki tangga yang bermuara pada pohon besar, kemudian dibantu pemandu, kami menghubungkan tali yang sebelumnya sudah diikatkan di pinggul dengan simpul yang terkait kuat dijalur flying fox. Lalu dalam hitungan ke tiga, seketika pemandu melepas peserta dan membiarkannya meluncur cepat menuruni tebing dan berakhir di bawah sana. Jeritan peserta selalu membahana seirama luncuran tali. Kecuali peserta laki-laki yang memilih diam dan terlihat sangat menikmati. Dan tepat pukul satu, kami mengakhiri permainan.

[caption id="attachment_196131" align="alignnone" width="406" caption="TALI TEMALI: Pengarahan penggunaan tali sebelum flying fox"]

13402638231659071730
13402638231659071730
[/caption] [caption id="attachment_196134" align="alignnone" width="571" caption="TERBANG ALA SRIGALA? hehe... ini dia flying fox game yg ditunggu-tunggu..."]
1340264103231600801
1340264103231600801
[/caption]

[caption id="attachment_196141" align="alignnone" width="622" caption="TERBANG KE BELANDA: sensasi luncurannya membuat temanku menghayal terbang ke BELANDA.. BELakang rumah ANDA :D"]

1340264551829446079
1340264551829446079
[/caption]

Usai flying fox peserta kembali digiring ke base camp untuk ISOMA. Sebelum makan, kami menunaikan kewajibansholat duhur.Disebelah selatan bersebrangan dengan aula, ada deretan kamar mandi umum untuk pengunjung. Sementara untuk sholat, sebuah musholla yang masih belum selesai dibangun nampak berdiri megah mencuat ke jalan raya. Setelah makan dan sholat, kami diarahkan menuju bangunan kayu berdinding bambu dan beratap rumbia, terkesan homey dan sangat nyaman. Disana peserta lain sudah menunggu dan acara makan-makan pun dimulai. Menu khas desa segera disajikan, nasi liwet anget dengan beragam lauk terhidang dimeja. Ikan asin kering dalam toples dan sambal bajak jadi menu favorit peserta.

[caption id="attachment_196142" align="alignnone" width="611" caption="LUNCH: recharge tenaga dulu sebelum aktivitas berikutnya"]

1340264793830469859
1340264793830469859
[/caption]

Kenyang mengganyang makan siang, kami bersiap-siap untuk bertolak menuju kali Brantas yang mengalur sepanjang Desa Pandanrejo. Saatnya petualangan di mulai. Dengan dibantu pemandu, tiap peserta memakai kostum rompi pengaman warna ngejreng, merah menyala. Peserta di bagi dalam beberapa kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang, tiap kelompok di dampingi 1-2 pemandu. Ini untuk memudahkan kami saat mengarungi kali dengan perahu karet nanti. Lagi-lagi, saat menuju lokasi, kami diangkut pick up yang memakan waktu 15 menit perjalanan untuk sampai ketujuan. Sementara kamera non waterproof dan segala gadget dilarang dibawa.

[caption id="attachment_196143" align="alignnone" width="599" caption="ADVENTURERS: narsis dulu sebelum bertolak ke lokasi.. :D"]

1340265027327921405
1340265027327921405
[/caption]

Tak menunggu lama, sesampai di kali Brantas, dengan mengantri peserta tancap gas menuju ke perahu karet masing-masing yang telah disiapkan. Lagi-lagi aku dan kelompokku kebagian jatah nomor buncit. Karena jumlah kami hanya empat, kami ditemani oleh 2 pemandu. Aku memilih duduk ditengah diantara teman-teman dan pemandu. Saat sepuluh menit pertama kapal mengarungi sungai, airmasih terlihat tenang belum ada tanda-tanda jeram. Tapi begitu melewati kelokan awal, segera saja deras jeram menghantam badan kapal dan kami histeris dibuatnya. Aku yang panik segera memegang tali kapal kuat-kuat berusaha untuk tidak jatuh. Dan kembali tenang saat jeram kembali surut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun