Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Guru Harus Mencoba Belajar Hypnoteaching

29 April 2016   16:54 Diperbarui: 29 April 2016   19:57 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar Hypnoteaching | Sumber : Facebook.com

Untuk mengajar di kelas, seorang guru tidak hanya harus bisa ceramah di depan kelas tetapi juga harus memahami karakter dan keunikan siswanya. Selain itu seorang guru juga dituntut untuk bisa membuat para siswanya merasa senang dengan apa yang diajarkan oleh gurunya.

Oleh karena diperlukan metode atau cara pembelajaran yang menarik sehingga siswa bisa menerima pelajaran dengan baik. Guru dituntut untuk melakukan berbagai inovasi dan kreativitas dalam pembelajarannya. Salah satu yang patut dicoba oleh seorang guru adalah dengan cara hypnoteaching. 

Hypnoteaching adalah salah satu cara pembelajaran atau cara mengajar dengan menggunakan unsur hypnosis, yakni saat seseorang bisa menerima sugesti dengan mudah. Tujuan utama pembelajaran hypnoteaching adalah untuk membangunkan motivasi dalam diri setiap siswa.

Sehingga tidak heran saat guru mengajar di dalam banyak siswa yang tidak fokus karena pikiran siswa sedang terpecah. Ada yang karena memikirkan permasalahan di rumah dengan orang tuanya, dengan temannya, bahkan dengan gurunya.

Untuk itu guru harus bisa mengajak siswanya untuk rileks dan happy (bahagia) saat guru masuk ke kelas. Jangan biarkan siswa merasa takut ketika guru masuk ke kelas. Oleh sebab itu diperlukan cara agar siswa merasa bahagia seperti dengan menggunakan permainan terlebih dahulu, memutar film lucu atau yang lainnya.

Setelah siswa merasa senang, maka siswa akan fokus dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswanya. Tetapi siswa juga mempunyai daya pikir yang terbatas. Ada rumus untuk menghitung seberapa lama siswa akan fokus dengan pemberian materi oleh gurunya yakni usia siswa dikalikan dengan dua. Sebagai contoh siswa SMP yang berusia 13 tahun maka dia hanya sanggup menerima materi sekitar 26 menit setelah itu mereka tidak akan fokus lagi.

Salah satu caranya agar siswa fokus kembali diadakan ice breaking. Dengan cara ini diharapkan siswa akan aktif kembali dan bisa fokus dengan pelajaran karena siswa diajak untuk bergerak dan menjadi gembira kembali.

Siswa itu memiliki karakter yang unik sehingga janganlah kita mengatakan kepada anak dengan kata-kata kamu “bodoh”. Karena pada hakikatnya tidak ada siswa yang bodoh atau pintar. Tetapi siswa belum menemukan guru yang cerdas untuk mengajarinya.

Kalau guru sering mengucapkan kata “bodoh” kepada siswa maka itu merupakan doa seorang guru kepada muridnya. Oleh karena itu jangan sekali-kali seorang guru mengucapkan kata tersebut kepada murid-muridnya.

Jika mereka disuruh mengerjakan tugas kemudian dia berkata “susah” “sulit” “tidak bisa” atau yang sejenisnya. Maka cara yang efektif adalah dengan cara mengambil pensil kemudian kedua ujung tersebit dipegang. Lalu siswa disuruh untuk memotongnya dengan menggunakan jari kelingkingnya. Guru meminta siswa tersebut fokus pada pensil dan konsentrasi bahwa jari kelingkingnya bisa mematahkan pensil tersebut. Hasilnya kita bisa melihatnya apakah dia fokus atau konsentrasi atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun