Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Prototipe

4 Desember 2021   06:43 Diperbarui: 4 Desember 2021   07:00 27424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahapan Projek Image (Kemdikbud Ristek)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibud Ristek) akan menawarkan kurikulum yang lebih fleksibel pada tahun 2022 mendatang.

Kurikulum yang ditawarkan akan lebih berfokus pada materi yang esensial dan tidak terlalu fokus pada materi. Hal ini dinilai penting agar guru memiliki waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi.

Kurikulum prototipe akan diterapkan terbatas di 2.500 sekolah di seluruh Indonesia melalui program Sekolah Penggerak. Sekolah-sekolah tersebut mencerminkan keragaman yang ada di sistem pendidikan Indonesia. Karena sebagian besar sekolah tersebut adalah sekolah biasa saja bukan sekolah favorit atau unggulan. Bahkan sarana dan prasarana, sebagian sekolah berada di daerah tertinggal.

Dengan demikian ujicoba ini memberikan sorotan tentang bagaimana guru memaknai dan menerapkan sebuah kurikulum. Kurikulum dievaluasi oleh para guru Indonesia.
 
Nah sekarang apa perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum prototipe :

Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Kerangka Kerja Evaluasi Kurikulum 2013

Image (Kemdikbud Ristek)
Image (Kemdikbud Ristek)

Hasil Evaluasi Dokumen Kurikulum 2013

a. Kompetensi Kurikulum 2013 terlalu luas, sulit dipahami, dan diimplementasikan oleh guru.

b. Kurikulum yang dirumuskan secara nasional belum disesuaikan sepenuhnya oleh satuan pendidikan dengan situasi dan kebutuhan satuan pendidikan, daerah, dan peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun