3. Pentingnya Menjaga Kesehatan dan kebersihan Â
Sebelum pandemi, jarang sekali meminta peserta didik untuk mencuci tangan sebelum masuk ke kelas. Tetapi sejak pandemi sebelum masuk ke kelas, siswa harus mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
Selama ini kita tidak terlalu dengan kebersihan dan kesehatan diri sendiri apalagi orang lain. Tetapi sejak pandemi kita mulai sadar dengan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
 4. Orang tua Lebih Peduli Dengan Anaknya
Sebelum pandemi, banyak orang tua yang memberikan kepercayaan dalam hal pendidikan kepada guru di sekolahnya tetapi sejak pandemi, orang tua lebih peduli dengan anaknya. Orang tua membimbing anaknya yang masih duduk di bangku SD, mengawasi dan mengontrol anaknya yang duduk di bangku SMP, SMA atau SMK.
  5. Memanfaatkan Gadget untuk Pembelajaran
Sebelum pandemi banyak orang tua yang tidak memperbolehkan anaknya memiliki gadget atau smartphone. Tetapi sejak pandemi memiliki smartphone dan gadget seakan menjadi kewajiban  bagi orang tua untuk diberikan kepada anaknya.
Orang tua mengetahui bahwa smartphone atau gadgetnya digunakan untuk pembelajaran. Walaupun sebagai orang tua harus tetap mengawasi dan mengontrol smartphone atau gadgetnya anaknya agar tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
6. Timbulnya rasa empati dan solidaritas di dalam masyarakat.
Pada awal terjadinya pandemi, jika ada orang yang terkena biasanya dikucilkan dari masyarakat tetapi setelah mengetahui berbagai informasi dari media masa, televisi dan media sosial mereka mulai timbul rasa empati. Sehingga banyak masyakarat yang membantu selama dalam isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit. Â
Mereka ada yang membantu atau donasi makanan, minuman, uang tunai atau transfer selama masa penyembuhan dari Covid-19 tersebut. Hal ini tentu menjadi pembelajaran bagi peserta didik di lingkungannya masing-masing. Â