Harga Sembako Fluktuatif Saat Ramadan

Sejak munculnya pandemi korona di Indonesia semua bidang terkena dampaknya, tidak terkecuali dengan barang-barang sembako yang dijual di pasar. Apalagi sekarang sudah memasuki bulan Ramadan harganya cenderung naik.

Mungkin masih banyak yang belum mengetahui apa sih Sembako itu?.  Sembako adalah singkatan dari Sembilan Bahan Pokok. Bahan pokok apa saja yang termasuk sembako?. Berikut barang-barang yang termasuk sembako :

1. Beras
2. Gula Pasir
3. Minyak goreng dan mentega
4. Daging sapi dan ayam
5. Telur ayam
6. Susu
7. Jagung
8. Minyak tanah
9. Garam beryodium

Selama bulan Ramadan 1441 Hijriah/2020, harga sembako fluktuatif ada yang naik ada juga yang turun, atau juga sebaliknya.

Berikut ini pantauan saya selama beberapa hari selama bulan puasa mengenai harga sembako di pasar tradisional atau di mini market di sekitar rumah yang ada di sekitar tempat tinggal saya.

1. Harga Beras per 5 kg harganya Rp. 65.000 cenderung stabil
2. Gula Pasir harganya Rp. 18.000.- naik dari sebelumnya Rp.12.500 bahkan barangnya sering kosong.  
3. Minyak goreng kemasan harganya Rp. 23.500/2 liter, sedangkan mentega Rp. 6.500/bungkus berat 250 gram.
4. Daging ayam pernah sekilo hanya Rp.15.000/kg tapi sekarang sudah stabil lagi yakni Rp.25.000/kg. Daging sapi masih dikisaran Rp.100.000/kg.
5. Telur ayam Rp. 23.000 sebelumnya sempat naik mencapai Rp.27.000/kg-nya
6. Susu kemasan UHT Rp.19.000/kemasan
7. Jagung harganya Rp.10.000/kg
8. Minyak tanah (tidak pernah beli) diganti gas 3 kg harganya Rp.23.000/tabung
9. Garam beryodium  Rp.1.500/bungkus

Bagi masyarakat kecil berharap kepada pemerintah bisa tetap menyetabilkan harga-harga sembako ditengah pandemi Covid-19. Mengingat daya beli masyarakat semakin menurun.

Saya yang tinggal di pedesaan tentu mengerti dan memahami apa yang mereka rasakan. Karena mayoritasnya adalah petani. Maka saya sedih saat para petani sedang panen mereka mengeluh karena harga padinya murah.

Belum lagi banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan di PHK (Putus Hubungan Kerja) karena tempat kerjanya dilarang beroperasi, atau bekerja di sektor tertentu yang tidak bisa bekerja di rumah.

Mereka awalnya bisa berharap dari THR (Tunjangan Hari Raya) untuk merayakan lebaran di kampung halaman karena PSBB dan juga banyak perusahaan yang bangkrut tidak mampu membayar THR karyawannya.

Tapi ada hikmah di balik semua musibah, tentu bagi orang yang bisa mencari peluang. Seperti melakukan jual beli online termasuk menjual sembako yang selama ini dilakukan secara langsung bekerjasama dengan pedagang pasar.  

Bagi yang bisa memiliki ketrampilan untuk membuat makanan, selama bulan Ramadan ini ada peluang untuk menjual makanan untuk berbuka puasa atau sahur, atau membuat atau menjual makanan kering untuk lebaran baik secara offline maupun online.  

Sudah saatnya kita tidak banyak mengeluh yang penting ikhtiar semoga usahanya berhasil untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semoga harga-harga sembako tetap stabil dan pandemi Covid-19 ini segera berlalu. Aamiin.