Mohon tunggu...
Didit SuryoTri
Didit SuryoTri Mohon Tunggu... Freelancer - Pecinta Sepak Bola dan Penikmat Dua Gelas Es Teh

Pecinta Sepak Bola dan Penikmat Dua Gelas Es Teh

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Melanggengkan Politik Dinasti

30 September 2020   23:12 Diperbarui: 1 Oktober 2020   08:41 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. sumber: KOMPAS

Bila kita kaitkan dengan konsep keadilan (politik) John Rawls tersebut, dinasti politik bertentangan dengan Pinsip Ketidaksamaan unsur kedua, yaitu tidak terbukanya akses yang sama bagi jabatan-jabatan politik di bawah persamaan kesempatan yang fair.

Dinasti politik hanya memberikan akses jabatan politik pada keluarga para pejabat dan berlangsung dalam sistem pemilihan yang tidak fair bagi semua.

Sesuatu yang tidak adil, pastilah merupakan suatu hal yang buruk. Begitu pula dengan politik dinasti, karena menimbulkan ketidakadilan, pastinya akan membawa dampak yang tidak baik pula. 

Untuk itu, diperlukan pembatasan praktik politik dinasti ini dengan memberikan kesadaran politik bagi masyarakat pemilih sehingga masyarakat dapat memilih pemimpin politik yang benar-benar memperjuangkan "kepentinngan umum" bukan hanya sekedar memperoleh kekuasaan dan kekayaan pribadi dan keluarga. 

Membangun kesadaran politik masyarakat ini, juga akan begantung pada i'tikad baik dari partai politik, para pejabat dan masyarakat sendiri untuk mau merubah budaya politik di Indonesia.

Bila tak mau berubah, maka kita semua hanya akan menjadi barisan yang melanggengkan politik dinasti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun