Mohon tunggu...
Didik Yandiawan
Didik Yandiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Kolektor album musik.

Alam semesta adalah guru terbaik saya. Kunjungi saya di: http://www.didikyandiawan.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Resensi Album: Dewa Budjana - Dawai in Paradise

28 Februari 2012   16:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:47 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewa Budjana-Dawai in Paradise (Demajors-2011) Daftar Lagu: 1. Gangga 2. Masa Kecil 3. Dawaiku 4. Kromatik Lagi 5. Backhome 6. Malacca Bay 7. Kunang Kunang 8. Lalu Lintas 9. Caka 1922 10. Rerad Rerod 11. On the Way Home Resensi: Tidak butuh waktu lama untuk mengklaim bahwa album refleksi perjalanan bermusik Dewa Budjana ini adalah salah satu album instrumental terbaik di dekade ini. “DB”, begitu citra yang ditahbiskan Dewa Budjana sebagai identitas alter-ego nya di jagad musik, menyuguhkan karya-karya terbaiknya. Album “Dawai in Paradise” menjadi etalase  paten yang menghadirkan kontemplasi bermusik yang matang dari “DB”. “Gangga”, “Masa Kecil”, dan “Dawaiku” merupakan trilogi musik awal “Dawai in Paradise” yang dihasilkan dalam tiga tahun terakhir: 2010, 2011, dan 2009. Kolaborasi dengan Howard Levy yang memainkan harmonika di sepanjang lagu “Dawaiku” menjadi penutup rangkaian trilogi awal “Dawai in Paradise”. Sebelumnya, nuansa India hadir di lagu “Gangga”, buah dari persekutuan vokal Vinod Gangani dan Sophia Latjuba yang mengalun syahdu, dipadu dengan penampilan memukau Sandy Winarta (drums), Shadu Rasjidi (bass), dan Irsa Destiwi (piano). Deva dan Dawai, anak “DB” juga mengisi vokal latar di lagu “Masa Kecil”. Ronald Fristianto (drum), Rishanda Singgih (bass), dan Saat Syah (suling) mengiringi lagu ini dengan aransemen yang bersahaja, mengalun manis seperti gambaran lagunya. “Kromatik Lagi” (1991), “Malacca Bay” (2005), dan “Lalu Lintas” (1988) adalah penampilan “DB” bersama Sandy Winarta (drums) dan Shadu Rasjidi (bass) yang sangat kontradiktif satu sama lain. Keganasan distorsi “DB” dijumpai pada bagian lagu “Lalu Lintas”, menyusup di antara area jazz dan swing yang hadir di “Malacca Bay” ataupun “Kromatik Lagi”. Tuah bebunyian piano Ade Irawan di “Malacca Bay” menjadikan lagu ini lebih dari sekedar bintang di “Dawai in Paradise”. Buah dari kolaborasi “DB” bersama Peter Erskine (drum), Dave Carpenter/Reggie Hamilton (bass), Saat Syah (suling), dan Indra Lesmana (keyboards) hadir di lagu “Backhome” (2002), “Rerad Rerod” (2001), dan “On the Way Home” (2005). Sitar menjadi instrumen dominan yang membius di lagu “Backhome”. Peran sentral Howard Levy sebagai peniup harmonika di lagu “Rerad Rerod” mampu bersenyawa dengan baik ketika disandingkan bersama senandung Kadek dan Devi yang ditingkahi tabuhan lembut drum Ernie Adams dan gimmick petikan gitar ”DB” di penghujung lagu. Komposisi menarik lainnya dihadirkan “DB” di lagu terakhir “On the Way Home”, lagu dengan takaran yang disajikan dalam porsi yang tepat, bernuansa Bali, seolah memanggil pulang jiwa raga “DB” ke pangkuan tanah kelahirannya. Dua hal yang tak boleh terlewatkan, “Caka 1922″ dan ” Kunang Kunang”. Lagu yang menjelma sebagai momen damai penuh perenungan. “Caka 1922″ dibalut dengan kekuatan aransemen string Aminoto Kosin serta aksen manis instrumen viola, cello, dan violin. “Kunang Kunang” pun demikian. Tautan hebat antara Krishna Balagita (keyboards), Bintang Indrianto (bass), dan Arie Ayunir (drums) di dapur instrumen menjadikan lagu ini sebagai senjata mematikan di nomor sakral lagu di “Dawai in Paradise”: tujuh. Nama instrumentalis kedua benar-benar menjelma seperti namanya di kedua lagu itu, menjelma sebagai bintang. Tentunya, ini adalah kabar baik bagi anda yang mendamba album kompilasi intrumental bernuansa jazz milik gitaris kenamaan di industri musik Indonesia. Dewa Budjana merangkumnya untuk kita semua. +Didik Yandiawan+ tulisan ini juga dapat dibaca di website pribadi saya : www.musik.didikyandiawan.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun