Apa jadinya jika ternyata yang selama ini kita yakini benar-benar ternyata keliru? Bagaimana perasaan kita jika apa yang kita upayakan, menemu akhir yang tidak pernah kita duga dan bahkan tidak pernah kita harapkan? Kita seperti tertipu dengan kenyataan yang kita hadapi. Setelah kita melewati berbagai kesulitan, ternyata kenyataan tidak seperti yang kita duga.Â
Itulah yang dihadapi oleh Benny Chan, seorang detektif kepolisian Hong Kong. Setelah mengalami kenyataan pahit ditinggal pergi oleh rekannya yang bunuh diri, melewati serangkaian rintangan dan kesulitan dalam upaya mengungkap siapa sang "Matador", seorang dalang atau gembong kejahatan di Hong Kong, dia harus menghadapi kenyataan yang lebih pahit dan menyakitkan, bahwa sang "Matador" ternyata adalah rekannya itu sendiri, yang telah menipunya dengan bunuh diri.Â
Skiptrace yang dirilis pada tahun 2016 dan disutradarai oleh Renny Harlin yang pernah menyutradarai pula film aksi Die Hard 2, adalah film laga komedi yang dibintangi oleh aktor laga kawakan, Jackie Chan untuk ke sekian kalinya sejak debut perdananya pada tahun 1962 saat usianya masih 8 tahun melalui film Big and Little Wong Tin Bar. Dalam Skiptrace, Jackie Chan berperan sebagai Benny.
Film yang kembali diputar di sebuah stasiun televisi swasta menjelang di hari tadi, diawali dengan tragedi bunuh diri dari rekan Benny, Yung Bai (diperankan oleh Eric Tsang yang kerap beradu akting juga dengan Jackie Chan). Yung meledakkan diri dengan menggunakan bom yang direkatkannya pada rompi. Sebelum bom meledak, Yung sempat meminta pada Benny agar dapat menjaga putrinya, Samantha Bai (Fan Bingbing), dengan baik. Benny pun sangat terpukul.
Cerita melompat ke sepuluh tahun kemudian ke sebuah adegan ketika Benny berusaha menangkap Victor Wong (Winston Chao), seorang bandar narkoba yang selama ini telah diyakininya sebagai sang "Matador", seorang penjahat kelas kakap di Hong Kong. Namun penangkapan gagal karena Wong dapat melarikan diri dan Benny pun tidak dapat membuktikan bahwa Wong adalah sang "Matador".
Cerita beralih pada sosok Connor Watts (Johnny Knoxville) yang mencoba keberuntungan pada sebuah kasino di Makau, di mana Samantha bekerja. Connor sempat bertemu dengan Samantha dan tertarik dengannya. Apes, di kasino tersebut dia memergoki Wong, yang merupakan pemilik kasino, membunuh seorang wanita yang bernama Esther Yee. Connor pun kemudian menjadi buronan Wong dengan difitnah membawa kabur sejumlah uang besar. Sementara Samantha, yang sempat dipergoki Wong bersama Connor, dituduh juga bersekongkol dengan Connor atas pencurian tersebut.
Samantha pun kemudian menemui Benny, menceritakan tentang kaburnya Connor. Samantha tidak mengetahui tentang kejadian pembunuhan Esther Yee.
Benny akhirnya menemukan jejak Connor yang telah berada di Rusia dan kemudian menyusulnya ke sana. Dalam upaya pelariannya dari kasino, Connor bertemu dengan anak buah seorang gembong Rusia dan kemudian diseret ke negara tirai besi tersebut untuk mempertanggungjawabkan atas kehamilan putri gembong Rusia tersebut.
Benny akhirnya dapat menemukan Connor sekaligus membebaskan Connor dari gembong Rusia. Benny kemudian berusaha membawa kembali Connor ke Hong Kong. Di tengah perjalanan, Benny mengetahui bahwa Connor sebenarnya tidak bersalah. Connor pun memegang sebuah ponsel milik Wong yang sebelumnya saat berusaha menyelamatkan Yee diberikan oleh Yee kepadanya. Benny pun berpikir bahwa ponsel tersebut dapat membuktikan juga bahwa Wong adalah sang "Matador".
Alur berjalan dengan penuh adegan yang menegangkan sekaligus menghibur, khas film laga komedi yang biasa dibawakan Jackie Chan. Seperti pertentangan antara Benny dan Connor yang hampir terjadi di sepanjang perjalanan. Beberapa kali Connor pun berusaha melarikan diri. Ada juga kisah persinggahan mereka di perkampungan suku pedalaman Mongolia. Juga tertangkapnya mereka oleh polisi perbatasan China yang telah dikuasai oleh Wong. Akhirnya mereka pun dapat melarikan diri. Namun kemudian, karena perseteruan emosional antara Benny dan Connor, Connor akhirnya pergi meninggalkan Benny.
