Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Cara Mengamankan Android, WhatsApp, dan Akun Media Sosial Kita

25 April 2020   00:04 Diperbarui: 25 April 2020   16:25 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh USA-Reiseblogger dari Pixabay

Ya, gratis adalah kata kunci yang sering dimanfaatkan oleh para peretas untuk menjerat korbannya. WiFi gratis, aplikasi gratis, tawaran gratis.

Bagi kita yang masih suka tergiur dengan WiFi gratis terutama di tempat-tempat umum atau bahkan di hotel, restoran atau kafe, sebaiknya segera hindari, terutama WiFi yang tanpa password. Jika kita terpaksa menggunakannya, pastikan itu adalah layanan resmi yang tersedia.

Peretas yang memanfaatkan layanan WiFi dapat melakukan tindakannya melalui dua cara, yaitu sebagai sesama pengguna WiFi atau dengan memasang WiFi sendiri yang diharapkan dapat menarik korban.

Peretas jenis pertama tergolong cukup profesional karena biasanya ia mesti dapat masuk ke perangkat WiFi yang ada. Sementara peretas jenis kedua, guna menarik perhatian korban, biasanya ia akan menggunakan nama WiFi yang samar, mirip dengan WiFi resmi yang disediakan. 

Misalnya jika WiFi resmi bernama Food Court A, ia akan menamai WiFinya dengan Food Court A Free. Atau misalnya untuk menyamarkan nama dengan WiFi Hotel ABC, dia akan menggunakan Hotel ABC 2 atau Hotel ABC Cafe.

Selain WiFi, kita pun jangan mudah tergiur dengan aplikasi atau tawaran gratis. Baik aplikasi Android ataupun aplikasi pada PC atau laptop.

Terutama bagi pengguna PC atau laptop, biasanya kita akan mencari aplikasi-aplikasi gratis bajakan yang sudah dilengkapi dengan crack-nya. Jika tidak jeli, alih-alih aplikasi yang kita instal akan menginstal pula aplikasi lain (malware) yang dapat membahayakan.

Sebaiknya, gunakanlah aplikasi resmi open source atau freeware yang serupa jika kita tidak ingin atau tidak dapat menginstal aplikasi yang kita inginkan, karena tidak ingin atau tidak dapat membeli lisensinya yang mahal.

Misalnya, kita bisa menggunakan OpenOffice untuk menggantikan Microsoft Office. Selain ini tentu aman, pun kita akan terbebas dari pembajakan, sebagaimana telah saya tulis di Kompasiana dalam artikel terdahulu di sini.

Cari Informasi yang Cukup untuk Aplikasi atau Tawaran yang Ada

Jika pada akhirnya kita akan menggunakan aplikasi gratisan, terutama yang biasa kita lakukan di ponsel Android kita, usahakan untuk kita mencari informasi tentang aplikasi tersebut sebanyak dan sedetail mungkin, terutama tentang keamanannya.

Jika kita menemukan informasi yang membuat kita ragu, sebaiknya kita urungkan niat kita untuk menginstalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun