Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Internet, antara Privasi dan Kebebasan Publik

15 Maret 2020   10:14 Diperbarui: 20 Maret 2020   18:37 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi sebagian orang, internet bukanlah sesuatu yang nyata. Internet adalah dunia maya yang tidak berhubungan (langsung) dengan dunia nyatanya sehari-hari. 

Dunia bermain, dunia kepura-puraan saja. Dunia yang bebas hukum. Dunia semacam dunia di dalam video game atau di dalam film di mana ia sendiri masuk sebagai pemerannya. Hingga dengan sadar seringkali berbuat teledor atau bertindak tanpa dipikirkan (panjang) akibatnya. 

Nyatanya, internet pun merupakan bagian dari kehidupan (nyata) kita di mana segala tindakan yang kita lakukan, baik menulis/mengunggah konten di blog pribadi maupun sosmed atau sekedar mengomentarinya, mengunjungi dan melakukan transaksi di online store, dan lain sebagainya akan dapat berdampak pada kehidupan kita.

Lalu, apa sebenarnya internet itu? Apa fungsi sebenarnya dari internet hingga ia bisa berdampak nyata bagi kehidupan kita?

Secara awam, internet bisa dipahami sebagai jaringan atau perantara dalam kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Semacam kurir yang mengantarkan paket yang kita kirimkan kepada orang lain. Semacam ruang yang mempertemukan kita dengan orang lain. Internet menghubungkan kita dengan orang lain melalui perangkat-perangkat yang kita gunakan. 

Perangkat-perangkat ini bisa berbentuk komputer atau laptop, tablet atau ponsel, ataupun perangkat komunikasi/elektronik lainnya. Dengan internet, kita bisa berkomunikasi dan berinteraksi baik melalui tulisan, suara ataupun gambar dan video, baik secara langsung (online) maupun tidak langsung. 

Ketika kita menulis atau mengunggah konten di Kompasiana ini misalnya, saat itu berarti kita sedang membuka ruang komunikasi dengan pengguna atau pembaca Kompasiana lainnya yang kemudian akan direspon baik dengan memberikan like, rating atau komentar, meneruskan/membagikannya (share) ke orang lain, atau sekedar membaca/melihatnya.

Ruang Publik Tanpa Batas Privasi
Komunikasi atau interaksi yang kita lakukan melalui internet, pada akhirnya akan tidak lagi memiliki batas privasi. Ruang yang dibangun oleh internet adalah ruang publik. Artinya semua orang baik yang kita kenal maupun tidak, dapat ikut serta dalam komunikasi atau interaksi yang kita lakukan. 

Keikutsertaan ini bisa secara langsung dengan membaca atau melihat tulisan atau konten kita maupun tidak langsung dengan mendapatkannya (melalui share) dari orang yang berkomunikasi atau berinteraksi langsung dengan kita. 

Hal inilah yang perlu dipahami benar-benar sejak awal, hingga kita tidak keliru atau salah langkah. Misalnya tentang kepemilikan (hak cipta) konten dan data yang meski secara undang-undang dapat terlindungi namun siapapun sebenarnya akan dapat mengambil ataupun membajak konten kita. 

Foto atau video yang telah kita unggah di sosmed, bagaimanapun kita mengakuinya sebagai foto atau video pribadi, akan dapat diambil atau dibajak oleh orang lain. Data-data yang kita unggah atau kita kirimkan bisa saja disalahgunakan orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun