Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Semangat dan Kontribusi Open Source dalam Menanggulangi Pembajakan

7 Maret 2020   19:16 Diperbarui: 19 Maret 2020   11:25 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
OpenOffice Calc yang berfungsi layaknya MS Excel - dokpri

Hak Cipta merupakan sesuatu yang niscaya dan patut dijunjung tinggi adanya. Pelanggaran terhadap Hak Cipta, yang kita kenal dengan istilah pembajakan, karenanya patut disayangkan.

Namun, terkadang memang timbul dilema. Harga--lisensi--perangkat lunak (software) atau aplikasi yang cukup tinggi bahkan seringkali tidak terjangkau, menjadikan alasan banyak pengguna untuk memanfaatkannya secara ilegal.

Hal tersebut sebenarnya bukanlah persoalan baru. Karenanya, banyak programer atau pengembang perangkat lunak dan aplikasi telah saling bekerjasama untuk membuat perangkat-perangkat lunak dan aplikasi-aplikasi yang bisa dimanfaatkan tanpa harus terbentur dengan persoalan Hak Cipta.

Jika kita pernah mendengar tentang Linux, ia merupakan sebuah sistem operasi komputer seperti Windows yang dibuat untuk didistribusikan dan dikembangkan secara cuma-cuma. 

Jika untuk Windows kita harus membeli lisensinya agar kita bisa menggunakannya dengan legal, maka Linux tersedia gratis untuk kita gunakan. Seperti juga Windows yang tersedia untuk banyak keperluan, misalnya Windows 10 untuk pengguna pada umumnya, Windows Mobile untuk pengguna selular dan Windows Server untuk pengguna server, Linux pun demikian bahkan dengan varian yang lebih beraneka.

Open Source: Sumber Terbuka yang Benar-benar Cuma-cuma

Tentu kemudian akan timbul pertanyaan, bagaimana bisa sebuah sistem atau perangkat lunak atau aplikasi dibuat dan didistribusikan secara cuma-cuma? Apakah sistem atau perangkat lunak atau aplikasi tersebut benar-benar layak digunakan dan, jika benar-benar cuma-cuma, apa keuntungan yang didapat bagi para pengembangnya?

Berbeda dengan perangkat lunak atau aplikasi biasanya yang dikembangkan dan didistribusikan secara komersial oleh perusahaan atau individu, perangkat lunak atau aplikasi cuma-cuma yang dikenal dengan istilah Open Source, dikembangkan oleh komunitas atau individu-individu yang saling bekerjasama secara sukarela. 

Mereka mengembangkan perangkat lunak atau aplikasi menggunakan kode open source (sumber terbuka) di mana mereka bisa saling mengkoreksi atau menulis ulang ataupun mengembangkan turunannya. 

Hasil pengembangannya yang kemudian menjadi perangkat lunak atau aplikasi kemudian didistribusikan untuk dapat digunakan secara cuma-cuma. Model pengembangan ini pulalah yang menjadikan perangkat lunak atau aplikasi open source selalu uptodate dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengguna.

Kenapa mereka mau bekerjasama secara cuma-cuma? Tidak lain karena faktor saling membutuhkan dan tentu untuk saling menjaga privasi, saling menghormati Hak Cipta. Semangat gotong royong "dari kita, oleh kita dan untuk kita". Dengan menjadikannya open source, pelanggaran terhadap Hak Cipta tentu tidak mungkin lagi terjadi.

Linux hanyalah salah satu contoh. Di dunia pemrograman, kita mengenal pula adanya PHP dan Apache Server yang merupakan aplikasi open source lintas platform yang bisa dijalankan di berbagai sistem operasi guna dimanfaatkan para programer atau pengembang untuk membuat atau menjalankan aplikasi berbasis web. 

Contoh lain, bagi para pengguna Windows yang tidak (ingin) membeli paket Microsoft Office untuk mengerjakan dokumen-dokumen kantor atau pekerjaan lainnya maka bisa menggunakan OpenOffice. Bagi para desainer grafis tersedia juga aplikasi semacam Gimp yang bisa digunakan untuk menggantikan Photoshop atau Inkscape untuk menggantikan CorelDraw. Dan masih banyak lainnya, yang hampir semua (kalau tidak semua) aplikasi komersial yang umum digunakan mempunyai 'versi' open source-nya.

Gimp yang berfungsi layaknya Photoshop-dokpri
Gimp yang berfungsi layaknya Photoshop-dokpri
Inkscape yang berfungsi layaknya CorelDraw-dokpri
Inkscape yang berfungsi layaknya CorelDraw-dokpri
Demikianlah, tentu sekarang tidak ada lagi alasan bagi kita untuk melakukan pelanggaran Hak Cipta. 

Tinggal pilihan kembali kepada kita, apakah akan tetap menggunakan produk komersial dengan segala dukungan dan layanannya yang tentu harus berbayar, ataukah menggantinya dengan produk open source yang sebenarnya setali tiga uang fungsi dan layanannya yang banyak didukung oleh komunitas-komunitas penggunanya namun tentu harus dengan penyesuaian terlebih dahulu. Salam!

Baca juga artikel menarik lain KBC-43:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun