Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Remaja: Vi, Kunanti Senyummu di Semarang

26 September 2016   00:55 Diperbarui: 27 September 2016   20:10 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kre-pribadi foto dok. Livia Agustin

Pukul setengah lima sore terdengar peluit panjang.

Latihan usai. Livia berjalan gontai kepinggir lapangan. Ketika bermain basket tadi, kelihatan energik. Namun kali ini tampaknya tenaganya habis. Maklumlah, ini adalah latihan terakhir untuk menghadapi turnamen dua hari mendatang. Biarpun ia masih kelas X, tetapi kemampuannya cukup menarik pembina untuk dimasukkan ke dalam tim, walaupun masih sebagai tim pelapis. 

Vi, demikian gadis itu biasa dipanggil, mengeluarkan handuk kecil. Tangannya mengelap wajah yang basah oleh keringat secara perlahan. Setelah itu air mineral di dekatnya ditenggaknya beberapateguk.

“Vi!” ada suara memanggil. Gadis itumenoleh.

Dari luar pagar kawat, seorang pemuda tanggung tersenyum sambil kedua tangannya memegang ram kawat. Wajahnya ditempelkan di ram tersebut.

“Apa Kak?” tanya gadis itu ke kakak kelas yang duduk di kelas XI.

“Capek ya?”

“Enggak.”

“Mau aku antar?”

“Nggaak... aku bawa motor!”

“Mudah-mudahan motornya mogok!”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun