Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Mantan guru matematika. Hobby menulis. Lucu ya? .

Menulis sekenanya. Mungkin ada yang bingung dan bertanya: "Ini orang passionnya apa sih?" Jawabannya,"Tunduk kepada mood saja." Saat ini saya tinggal di Majalengka - Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Musim Bediding, Dilihat dari Kosakata di Literatur Jawa

24 Juni 2025   12:54 Diperbarui: 25 Juni 2025   18:45 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                

                Dulu waktu saya sekolah SD mengenal pembagian musim April – Oktober, Oktober – April. Itu merujuk kepada dua musim yang ada di Indonesia. April – Oktober kepada interval musim kemarau, sedangkan Oktober – April untuk kurun terjadinya musim penghujan . Dulu kita menerimanya dengan eksak, pokoknya pasti seperti itu. Tidak pernah berfikir bahwa musim itu dipengaruhi oleh banyak yang menyebabkan tidak eksak lagi. Misalnya saja sekarang dari BMKG memunculkan istilah kemarau basah, sebab musim yang seharusnya sudah hampir banget masuk musim kemarau, tapi masih banyak hujan. Seperti kemarin malam (23 Juni 2025) di daerah saya, Majalengka Jawa Barat, tengah malam diguyur hujan. Yang hujan dari sekitar kota Majalengka hingga sekitar pintu masuk Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, sepanjang rentang sekitar 25 km. Dari mana saya tahu? Kebetulan hampir setiap hari saya melewati jalur tersebut.

                Disepakati secara umum, bahwa misalkan sekarang seharusnya sudah tak ada hujan. Fokus kita kepada kondisi pagi hari yang memang terasa lebih dingin dibanding ketika musim penghujan yang normal. Mungkin tidak semua wilayah mengalami hal yang sama, akan tetapi semua tentu menjadi ranah amatan BMKG secara intens untuk memberikan data menjadi informasi yang akurat.

                Tadi saya sampaikan musim di Indonesia ada dua, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Di masa pergantian dari dua musim itu ada beberapa fenomena yang mungkin secara periodik terjadi setiap tahun, sehingga menjadi sebuah fenomena yang layak untuk diberi nama khusus. Saya lebih cenderung mengatakan bahwa bediding ini adalah “fenomena”, bukan “musim”. Fenomena hawa dingin yang terjadi pada saat-saat pergantian musim penghujan ke musim kemarau ini banyak dikenal sebagai “Musim Bediding”. Saya katakan di atas, bahwa ini lebih tepat dikatakan Fenomena Bediding, sebab tampaknya ini tidak terjadi di semua tempat, beda dengan penghujan dan kemarau yang terjadi secara mayoritas di negara kita.

                Untuk memberikan panduan umum, bisa kita chek bersama di sini :

Sumber :  
Sumber :  


https://id.wikipedia.org/wiki/Bediding

          Dalam sumber tersebut di atas, sudah dinyatakan bahwa istilah “bediding” itu aslinya dari Bahasa Jawa “Bedhidhing”, termasuk tulisan dengan huruf Jawa-nya juga ada tertulis.

          Sumber lain kita lihat di sini :

Sumber BMKG : 
Sumber BMKG : 


Komentar Bediding oleh BMKG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun