Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sang Perias Pengantin

27 Oktober 2017   23:17 Diperbarui: 28 Oktober 2017   05:29 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tentu saja luar biasa Nak Tomo. Hari bersejarah harus dirayakan besar-besaran, rencana saya, nanti acara pernikahan berlangsung tujuh hari tujuh malam. Undangan dibagi per hari. Hiburan juga dibagi per hari. Pakaian pengantin tentu sehari dua kali, sebelum lohor, dan sesudah lohor. Tentu pakaian pengantin beda. Sehari murah kok, bayar jasa rias hanya sekitar delapan juta sehari. Aku ingin anakku dan Nak Tamtomo berbahagia."

"Pak....

"Menurut kebiasaan di kampung sini, seluruh biaya perabotan dan tanggapan hiburan ditanggung pihak pengantin laki-laki. Hanya konsumsi yang ditanggung pihak perempuan. Untuk total biaya nanti kita bicarakan lagi."

"Pak...."

"Tapi untuk gambaran bolehlah, rias delapan juta kali tujuh, lima puluh enam juta. Wayang kulit lima belas juta, organ tunggal enam juta, orkes melayu juga enam juta. Kesenian tradisional Ndholalak lima juta. Hiburan mainan yang lain taruhlah sekitar lima sampai sepuluh juta. Jadi, untuk gambaran sementara ... pihak kami untuk makan tujuh hari, tujuh kali tujuh juta, untuk pihak Nak Tamtomo sekitar sembilan puluh delapan juta, bulatkan saja seratus juta.

"Pak....."

"Tergantung lamaran ini mau menentukan Tanggal nikahnya kapan. Kalau dalam bulan ini, maka tujuh puluh lima persen harus dikirim ke kami minggu ini."

"Pak..."

"Tapi jika ada, langsung semuanya juga boleh...."

"Paak... paaaak..... aaaa..... aaaakkkkk......"

Perlahan tubuh Tamtomo lunglai. Pemuda itu pingsan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun