Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen (Panjang): Yang Bersemi dari Jamarat

23 Oktober 2017   20:24 Diperbarui: 25 November 2017   17:53 14064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Alhamdulillah. Doa khusus ya De?"

"Enggak,  kum saja, bareng-bareng, semoga orang-orang yang nitip doa ke aku  dilimpahi keberkahan dalam hidup, sukses dalam segala hal."

"Doa khusus ada nggak?"

"Maaf Kang, Win lupa."

"Astaghfirullah ........" ada raut muka kekecewaan di mata Aris.

Sementara itu tiba-tiba Mira datang dan mengatakan bahwa tamu di ruang depan sudah pada pulang.

"Kang Aris pindah ke ruang tamu ....." kata Mira mempersilakan.

"Iya adik iparku." kata Aris sekenanya.

Wiwin nyengir. Demikian juga Mira.

"Ipar? Bukannya Kang Aris dulu sobatan dengan Teh Yani?"

"Teh Yani?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun