Mohon tunggu...
Didik Djunaedi
Didik Djunaedi Mohon Tunggu... Editor - Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Editor, penulis, dan penikmat hiburan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Wawancara dengan Jony Ive: Desainer Produk Apple

13 Maret 2012   02:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:08 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13316069181343581308

[caption id="attachment_165938" align="aligncenter" width="460" caption="Sir Jonathan Ive, desainer produk Apple."][/caption] Saat ini mungkin Anda sedang memegang salah satu produk Apple atau setidaknya pernah melihat dan mencoba produk besutan perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California, AS tersebut. Apa yang terlintas dalam benak Anda membayangkan atau merasakan iPod, iPhone, iPad, iMac dan macbook? OK, selain harga yang tinggi. Yah, kita pasti semua setuju, selain fungsi yang handal ada salah satu faktor yang membuat produk Apple standout, istilahnya dalam bahasa Inggris, di antara produk-produk merk lain: DESAIN. Desain produk Apple memang selalu terlihat simple, clean dan classy. Saat kita memegang iPhone kita langsung tahu kalau itu produk yang "mahal", baik dalam arti harfiah maupun dari sisi tampilan. Mendiang Steve Jobs terkenal sebagai sosok yang peduli terhadap desain. Dalam berbagai tulisan, sering diceritakan Steve Jobs menolak desain awal yang "biasa-biasa" saja dan hingga saat ini desain, selain fungsional dan faktor user-friendly, adalah hal yang utama dalam setiap produk Apple. Lalu kita sering bertanya-tanya, siapa yang bertanggung jawab penuh di balik desain produk keren tersebut. Sebagian besar mungkin sudah tahu, tetapi ada banyak yang masih belum kenal karena setiap menyebut Apple yang terlintas hanya nama Steve Jobs dan Tim Cook saat ini. Jonathan Ive, atau Jony Ive, adalah sosok di balik kesuksesan desain produk Apple. Nama ini memang tidak terlalu menonjol, tetapi sepertinya Jony yang kini telah menyandang gelar Sir di depan namanya lebih menyukai kondisi seperti ini. Beberapa waktu lalu sebuah media Inggris, London Evening Standard, berhasil mewawancarai pria kelahiran Chingford, UK yang satu alumni sekolah dengan David Beckham ini. Berikut ini cuplikan wawancara Mark Prigg yang layak kita simak dan jadikan bahan pelajaran. Q: Apa yang membuat desain produk Apple berbeda? A: Kami berusaha menjelaskan dengan kata-kata yang tepat tentang proses desain di Apple, tetapi kurang lebih tentang tahap designing, prototyping dan making. Jika Anda memisah-misahkan bagian tersebut, menurut saya hasilnya akan jelek. Jika sesuatu akan menjadi lebih baik, sesuatu itu akan baru dan jika hal itu baru, Anda akan menghadapi masalah dan tantangan yang tidak ada referensinya. Untuk memecahkan masalah dan memenuhi syarat tersebut membutuhkan fokus yang luar biasa. Di sana terdapat kepekaan terhadap inquisitive (rasa ingin tahu) dan optimistic, dan Anda jarang-jarang menemukan kombinasi  hal tersebut. Q: Bagaimana sebuah produk baru muncul di  Apple? A: Apa yang saya sukai tentang proses kreatif mungkin terdengar naif, tetapi bisa saja sebuah ide yang suatu hari tidak pernah ada, tidak ada solusi, tetapi keesokan harinya muncul ide tersebut. Saya memandang hal itu betul-betul menakjubkan dan luar biasa secara konseptual. Sifat munculnya ide dan kreativitas betul-betul menginspirasi. Ada sebuah ide yang bersifat soliter, rentan dan tentatif serta tidak mempunyai wujud pada awalnya. Apa yang kami rasakan di sini (di Apple, penulis) lalu menjadi sebuah perbincangan, meskipun masih bersifat rentan. Ketika Anda melihat pergeseran yang sangat dramatis saat Anda memindahkan sebuah gagasan abstrak menjadi perbincangan yang agak lebih bersifat materi. Akan tetapi, saat Anda membuat model 3D, meskipun masih mentah, Anda mewujudkan sebuah ide yang masih samar-samar, dan segalanya berubah - seluruh proses telah berjalan. Hal itu menggairahkan dan membuat fokus dari sebuah perbincangan kelompok orang yang sangat besar. Betul-betul proses yang luar biasa. Q: Apa yang membuat seorang desainer sukses? A: Sangat penting untuk menjadi ringan kaki, penuh rasa ingin tahu dan tidak takut membuat kesalahan. Anda mempunyai ketertarikan yang kuat dengan pertanyaan-pertanyaan "bagimana seandainya" tetapi Anda juga memerlukan fokus mutlak dan pandangan yang tajam terhadap konteks dan apa yang penting - inilah yang sangat penting. Semua itu tentang kontradiksi-kontradiksi yang harus Anda arahkan. Q: Apa tujuan Anda ketika merencanakan sebuah produk baru? A: Tujuan kami sangat sederhana - untuk mendesain dan membuat produk yang lebih baik. Jika kita tidak dapat membuat sesuatu yang lebih baik, kami tidak akan melakukannya. Q: Mengapa pesaing Apple susah-payah melakukannya? A: Sebagian besar kompetitor kami tertarik melakukan sesuatu yang berbeda, atau ingin tampil baru - Saya kira hal itu benar-benar merupakan tujuan yang salah. Sebuah produk harus betul-betul lebih baik. Oleh karena itu, membutuhkan disiplin yang nyata dan hal itulah yang menggerakkan kita - niat suci dan murni untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Rapat-rapat saja tidak akan berjalan dengan baik, dan bukan tentang harga, jadwal atau tujuan pemasaran aneh yang harus tampil berbeda - hal ini merupakan tujuan korporasi yang memperhatikan sepenuhnya pada pengguna produk kita. Q: Kapan pertama kali Anda sadar terhadap pentingnya desainer? A: Pertama kali saya perhatian terhadap kepekaan kelompok orang yang telah membuat sesuatu ketika saya pertama kali menggunakan Mac - Saya menjalani masa kuliah pada era 80-an dengan menggunakan sebuah komputer dan mempunyai pengalaman yang menjengkelkan. Lalu saya menemukan (komputer) Mac, saat itu benar-benar merupakan momen dramatis dan saya masih mengingatnya dengan jelas - ada kepekaan yang nyata dari orang-orang yang membuatnya. Q: Ketika Anda memunculkan gagasan produk seperti iPod, apakah Anda berusaha memecahkan sebuah masalah? A: Ada pendekatan berbeda - kadang-kadang sesuatu betul-betul mengganggu Anda sehingga Anda menjadi sadar terhadap adanya sebuah masalah. Hal ini merupakan pendekatan pragmatis dan kurang menantang. Yang lebih sulit adalah ketika Anda tergoda oleh sebuah kesempatan. Saya menganggap hal ini latihan keahlian bagi seorang desainer. Bukan merupakan sebuah masalah yang Anda waspadai atau tidak seorang pun mengucapkan kebutuhan tersebut. Akan tetapi, Anda memulai dengan mengajukan pertanyaan, bagaimana jika kita melakukan hal ini, mengombinasikannya dengan hal itu, akankah jadi berguna? Hal ini menciptakan kesempatan yang dapat menggantikan seluruh kategori perangkat, ketimbang sekadar merespon secara taktis terhadap sebuah masalah. Hal ini tantangan yang sebenarnya dan sesuatu yang menakjubkan. Q: Hal itukah yang mengarahkan pada munculnya produk baru di  Apple? A: Misalnya produk-produk seperti  iPhone, iPod dan iPad. Perhatian utama terhadap detail dan mengatasi sebuah masalah serta kesungguhan untuk menyelesaikannya betul-betul menjadi hal yang sangat penting - hal itu mendefinisikan pengalaman Anda dari menit ke menit dan dari hari ke hari. Q: Bagaimana Anda tahu konsumen akan menginginkan produk Anda? A: Kami tidak mengadakan focus groups - itu adalah tugas deasiner. Tidak adil bertanya pada orang-orang yang tidak mempunyai kepekaan terhadap kesempatan masa depan dari konteks hari ini terhadap desain. Q: Tim desainer Anda sangat kecil - apakah itu juga merupakan kunci sukses? A: Cara kerja kami di Apple adalah bahwa kompleksitas produk betul-betul membuat penting untuk bekerja secara kolaboratif dengan berbagai bidang keahlian. Saya kira itulah salah satu hal tentang pekerjaan saya yang sangat saya sukai. Saya bekerja dengan desainer silicon, insinyur elektro dan mesin, serta saya kira Anda akan kesulitan menentukan siapa yang akan mengerjakan apa secara bersama-sama. Kami dikumpulkan bersama-sama, kami berbagi tujuan yang sama, mempunyai tugas awal yang sama yakni membuat produk yang bagus. Salah satu hal yang memungkinkan hal ini adalah kami telah bekerja bersama-sama bertahun-tahun - ada kepercayaan diri kolektif ketika Anda menghadapi tantangan yang kelihatannya tidak mungkin. Hal ini terjadi berulang-ulang dengan iPhone atau iPad ketika kami harus memikirkan "akankah ini berhasil", kami betul-betul tidak mempunyai poin referensi. Q: Bagaimana Anda mengukur kesuksesan? A :Sangat aneh bagi seorang desainer untuk menjawab hal ini, tetapi salah satu hal yang sangat mengganggu saya adalah ketika saya menyadari beberapa desainer memperolok saya. Tujuan kami adalah objek yang simple, objek yang tidak dapat Anda bayangkan dengan cara lain. Simplicity hadir di tengah riuh-rendah (produk).  Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan Anda akan semakin fokus terhadap objek. Misalnya, aplikasi iPhoto yang kami ciptakan untuk iPad, hal itu benar-benar melenakan Anda dan Anda lupa sedang menggunakan sebuah iPad. Q: Tantangan terbesar apakah saat harus selalu berinovasi? A: Sejauh yang telah kami lakukan, saya masih terkesima betapa sulit melakukannya, tetapi Anda akan benar-benar tahu ketika menjalankannya - awalnya mungkin hanya sesuatu yang sangat kecil dan tiba-tiba berubah menjadi objek, tanpa disadari. Beberapa masalah yang diselesaikan dalam membuat iPad betul-betul sangat luar biasa, ada sebuah kesulitan yang ingin Anda komunikasikan pada orang-orang. Saya kira hal ini sebuah ironi yang fantastis, betapa orang-orang tidak menyadari bagaimana kami jungkir balik menyelesaikan masalah tersebut - tapi itu adalah tugas kami, dan saya kira mereka tahu adanya perhatian luar biasa di balik produk yang telah jadi. Q: Apakah konsumen benar-benar peduli terhadap desain yang bagus? A: Satu hal yang kami pelajari selama 20 tahun terakhir adalah bahwa meskipun orang-orang sulit menyatakan alasan mereka menyukai sesuatu - sebagai konsumen kami betul-betul perhatian, kami merasakan adanya perhatian yang besar dalam hal desain dan kapan munculnya sinisme dan keserakahan. Hal itu merupakan salah satu yang kami anggap menantang. Q: Pengguna menjadi sangat terikat, bahkan hampir obsesif terhadap produk Apple - mengapa demikian? A: Begitulah keadaannya, tetapi saya masih ingat saat takjub ketika pertama kali menggunakan Mac, hal inilah yang memunculkan rasa bahwa saya memiliki kesadaran yang penuh terhadap orang-orang dan nilai-nilai yang membuat produk tersebut terwujud. Saya kira hubungan batin dari pengguna produk kami tercipta karena mereka merasakan kepedulian kami dan kerja keras yang kami lakukan untuk menciptakannya. Sumber: thisislondon.co.uk

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun