Mohon tunggu...
Didik Djunaedi
Didik Djunaedi Mohon Tunggu... Editor - Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Editor, penulis, dan penikmat hiburan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menikmati Musik di Era Digital

17 November 2011   02:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:34 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_142719" align="aligncenter" width="660" caption="iTunes Store"][/caption] Pagi ini di radio saya mendengar lagu yang menarik perhatianku. Sepulang kuliah saya mampir ke sebuah toko kaset yang cukup besar di Bandung. Koleksinya lengkap dari penyanyi dan grup band negeri sendiri maupun mancanegara. Lagu yang saya dengar tadi pagi pasti sudah ada di rak toko kaset tersebut. Saya tidak tahu judul lagu atau penyanyinya karena seusai lagu langsung iklan tanpa ada penjelasan dari penyiarnya tentang lagu yang barusan diputar. Oleh karena itu, saya bertanya pada penjaga toko dengan menggumamkan potongan lagu yang saya ingat. Penjaga itu lalu menebak-nebak dari suara saya yang tak merdu dan mungkin juga tidak sesuai dengan nada lagu yang saya maksud. Penjaga toko lalu pergi ke rak-rak kaset dan  kembali dengan membawa beberapa kaset yang mungkin berisi lagu yang saya senandungkan tadi. Saya membawa kaset-kaset itu di salah satu player yang khusus untuk mencoba kaset. Saya putar satu demi satu dari kaset-kaset tersebut dengan mendengarkannya pakai headphone. Setelah mencoba beberapa lagu, saya tidak juga menemukan lagu yang saya inginkan tetapi malah saya menemukan kaset lain yang memuat lagu yang juga menarik. Saya lalu pulang setelah membeli satu kaset dengan pikiran masih terngiang lagu tadi pagi. Masih penasaran. Itu kejadian beberapa tahun silam, sekitar tahun 90-an. Peristiwa semacam itu sudah jarang saya alami. Perilaku menikmati dan membeli lagu atau kaset sudah tidak seperti itu lagi. Selain kaset memang sudah langka, proses menemukan judul lagu dan penyanyinya ketika mendengar di radio juga tidak serumit itu lagi. Kini ada aplikasi di iPhone atau smartphone lain semacam Soundhound, MusicID, dan Shazam yang mampu mendeteksi judul lagu dan penyanyi hanya dengan mendekatkan ponsel kita ke sumber suara. Tidak hanya judul dan penyanyi, aplikasi tersebut juga dapat menampilkan lirik dan kita bisa langsung membeli versi digitalnya secara online melalui iTunes. Proses itu sangat akurat dan cepat. Aplikasi-aplikasi tersebut juga dapat bekerja dengan senandung potongan lagu di speaker ponsel tetapi tentu saja suara kita setidaknya tidak fals atau melenceng terlalu jauh. Membeli musik atau lagu digital secara online juga sudah menjadi hal yang lazim saat ini. Kita tidak perlu pergi ke toko musik melalui kemacetan jalanan dan mencoba-cobanya di pemutar mereka. Toko musik online semacam iTunes Store, Microsoft Zune, Google Music dan AmazonMP3 menyediakan koleksi lagu yang cukup lengkap, terutama lagu-lagu dari penyanyi dan grup mancanegara. Selain penyanyi yang sudah terkenal, toko musik online tersebut juga memberi tempat bagi penyanyi dan grup musik indie. Untuk mencari lagu dan album penyanyi negeri sendiri ada beberapa toko online seperti Langit Musik. Kelebihan toko musik online seperti ini, kita tidak harus membeli satu album penuh tetapi bisa membeli satu lagu dengan harga yang relatif murah, $0,6 hingga $0,9 per lagu. Toko musik ini  juga menyediakan preview sekitar 30-90 detik lagu yang ingin kita beli. Bila kita tertarik dengan preview tersebut dan bermaksud membeli, kita tinggal mengunduh lagu tersebut untuk disimpan di ponsel atau komputer untuk didengar secara offline. Buat sebagian orang cara membeli musik seperti sekarang memang kurang mengesankan. Seorang teman pernah mengatakan bahwa ia masih menyukai kaset dan CD dengan kemasan yang ada kertas cetakan perihal albumnya ketimbang lagu atau album digital yang dibeli secara online. Meskipun iTunes juga menyediakan cover yang bisa diunduh dan penjelasan lagu atau penyanyi yang berupa link ke situs resmi sang penyanyi, kenikmatan membaca kertas cetakan berisi credit title dari album lagu konvensional (kaset dan CD) belum tergantikan, begitu menurut teman saya. Saya pun sesekali juga mengalami kerinduan masa lalu seperti itu. Dan kejadian seperti di awal tulisan ini sungguh akan menjadi kenangan yang terkubur oleh kemajuan teknologi, termasuk di sektor musik. (Didik Djunaedi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun