Mohon tunggu...
Didik Djunaedi
Didik Djunaedi Mohon Tunggu... Editor - Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Editor, penulis, dan penikmat hiburan

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Seri iPhone, Trendsetter dan Menunggu Pembaharuan

6 September 2018   13:14 Diperbarui: 6 September 2018   13:25 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrian seperti ini masih akankah terjadi? (ctvnews.ca)

Hampir setiap hari kita menyaksikan kemunculan gawai baru, dalam hal ini ponsel cerdas atau smartphone. Baik ponsel yang diluncurkan oleh vendor-vendor besar semacam Samsung dan Oppo maupun oleh perusahaan-perusahaan tekno yang baru kita kenal namanya belakangan. 

Di antara banyaknya ponsel baru, tentu saja yang paling fenomenal atau ditunggu-tunggu adalah kehadiran iPhone besutan Apple.  Apple yang masih konsisten memunculkan serangkaian produknya setahun sekali ini namanya masih moncer, kendati gaungnya tidak semenggema saat-saat awal kehadirannya sebelas tahun yang lalu.

Seperti sudah banyak diberitakan media, Apple tahun ini akan meluncurkan iPhone seri terbarunya pada 12 September. Tidak seperti dulu, beberapa tahun terakhir sepeninggal Sang Maestro Steve Jobs kerahasiaan bentuk dan rupa iPhone terbaru sudah tidak terjaga lagi. 

Situs 9to5mac sudah membocorkan foto seri iPhone terbaru lengkap dengan nama serinya, yaitu iPhone Xs dan iPhone Xs Max. Spekulasi yang nyaris dipercaya kebenarannya bikin nilai kejut kehadiran iPhone sudah tiada lagi.

Berbeda dengan ketika mendiang Steve Jobs masih memegang tampuk pimpinan perusahaan bermarkas di Cupertino, California, Amerika Serikat ini, Apple sangat menjaga produk yang secara resmi belum keluar ke publik. 

Hal ini menjadikan calon pembeli dan para peminat menanti dengan penuh debar dan harap. Antrian panjang mengular beberapa hari sebelum hari peluncuran, bahkan bisa seminggu hingga ada yang memasang tenda di depan toko-toko resmi Apple. Pemandangan dan antusiasme seperti itu sudah jarang kita lihat. 

Sampai saat ini iPhone memang masih menempati posisi atas di beberapa negara, walaupun mulai didesak oleh ponsel-ponsel berplatform Android dari berbagai merk. Samsung yang sangat agresif menggelontorkan serangkaian produknya tiap tahun, bahkan mungkin tiap beberapa bulan, memang membanjiri pasar dan memegang tampuk pimpinan, mulai dari ponsel tingkat low hingga high-end. Akan tetapi, iPhone masih memiliki penggemar loyal dan bercitra ponsel kelas atas yang selalu menjadi acuan produk lain.

Ketika iPhone versi baru muncul, produk besutan vendor lain serta-merta akan memunculkan produk mirip, baik dari bentuk, koleksi warna, bahkan hingga wallpaper-nya. Warna rose gold atau pink keemasan dari iPhone adalah salah satu contoh varian warna yang seketika menjadi tren. 

Lalu cowakan atau notch di iPhone X yang semula dianggap cacat desain oleh banyak kalangan malah akhirnya ditiru oleh ponsel-ponsel lain. Selain faktor tampilan, iPhone memang mampu memberikan fitur unggulan. Kamera, video, dan beberapa fitur lain di iPhone masih yang terbaik hingga saat ini.  

Sebagai pelopor ponsel layar sentuh  iPhone memang masih menjadi puncak ingatan konsumen dan Apple mampu menjaga citra tersebut dengan baik. Kemampuan bertahan sekitar sebelas tahun, sejak 2007 adalah prestasi yang layak diacungi jempol. 

Terbukti iPhone bukan tren sesaat yang lalu menghilang seperti diperkirakan oleh banyak orang saat kemunculan pertamanya. Tidak seperti BlackBerry dan Nokia yang hanya mampu bertahan tidak lebih dari lima tahun di posisi puncak. Konsistensi dan inovasi tiada henti untuk menghadirkan produk kelas wahid memang jadi salah satu kunci keberhasilan Apple. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun