Mohon tunggu...
Didik Siswanto MPd
Didik Siswanto MPd Mohon Tunggu... Guru - Guru PPKn di SMK 13 Sarolangun

Guru PPKn di SMK 13 Sarolangun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pelukan Hangat Para Pemimpin Bangsa

12 November 2019   06:26 Diperbarui: 12 November 2019   06:29 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam beberapa pekan terakhir suasana perpolitikan di tanah kembali menghangat. Hal dikarenakan adanya show dari partai Nasdem yang berkunjung ke markas Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kunjungan tersebut tak pelak memantik reaksi dari berbagai kalangan, terutama kalangan partai pendukung pemerintahan Jokowi Ma'ruf Amin. Kunjungan tersebut ditandai dengan pelukan hangat antara Ketum Surya Paloh dengan Ketum PKS Shohibul Imam, sehingga pelukan tersebut menimbulkan kecemburuan khususnya Presiden Jokowi.

Pada saat HUT Partai Golkar, Presiden Jokowi mengutarakan pelukan tersebut kepada seluruh hadirin yang hadir di moment tersebut. Beliau mengatakan bahwa pelukan kedua tokoh Nasdem dan PKS tak seperti biasanya dan Jokowi belum pernah dipeluk seerat tersebut. Pihak diluar sana menganggap ada koalisi rasa pemerintahan dan pemerintahan rasa koalisi dan hal tersebut terus bergulir hingga netizen tak henti-hentinya mengulas hal tersebut baik secara langsung maupun melalui ruang-ruang publik.

Dalam konteks pasca Pileg dan Pilpres 2019 hal tersebut sangat indah sekali karena mampu mengendurkan tensi politik yang begitu keras, kontestasi yang begitu panas pada saat Pilpres dan pasca Pilpres. Indonesia yang begitu besar ini harus diisi dengan kesejukan dalam mengelola negara sebesar Indonesia. Stabilitas politik menjadi sebuah keharusan supaya trust para pengusaha dan pihak luar negeri serta masyarakat kepada negara akan kuat. 

Masyarakat sudah jenuh dengan aksi-aksi elit yang terus mempertontonkan narasi-narasi yang menimbulkan percikan-percikan kegaduhan, bibit-bibit perpecahan, serta bumbu-bumbu kebencian yang ujungnya persatuan dan kesatuan bangsa menjadi taruhannya. Tidak sedikit dampak yang ditimbulkan dari memanasnya konstelasi politik di tanah air saat Pilpres dan tentunya biaya politik yang dikeluarkan oleh negara untuk mengurus hal yang demikian.

Seyogyanya pertemuan formal dan informal, bahkan harus ada pelukan hangat antara para pemimpin bangsa, pimpinan partai politik tidak perlu ditanggapi secara lebay, baper dan cepat-cepat bernafsu bicara pilpres edisi 2024 dan lain sebagainya. Publik ingin stabilitas politik di tanah air berjalan baik, adem, soft condition, sehingga masyarakat menjadi enjoy dalam bekerja, beraktifitas dalam rangka mewujudkan kesejahteraan tanpa harus menikmati sajian-sajian "keras" dari elit politik. Apapun ceritanya pelukan hangat para elit benar-benar menurunkan tensi dan mengurangi "pegal-pegal" dalam politik tanah air pasca Pilpres  2019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun