Di setiap gerbong yang melaju dan setiap stasiun yang ramai oleh pelukan hangat, saya melihat lebih dari sekadar perjalanan saya melihat kehidupan. Ada yang kembali untuk memeluk ibu, ada pula yang berangkat membawa harapan baru. Dan tugas kamilah di PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk memastikan bahwa kisah-kisah itu tiba di tempatnya dengan selamat dan bermakna.
Saya menghitung senyum di balik jendela, tawa anak-anak yang melihat kereta untuk pertama kalinya, dan rasa haru dari mereka yang bisa pulang tepat waktu di hari yang fitri.Â
Masa Angkutan Lebaran bagi kami bukan sekadar rutinitas logistik ini adalah ibadah, pengabdian, dan janji yang kami tunaikan kepada negeri.
Hingga Jumat 11 April pukul 24.00 WIB, baru 755.137 pelanggan yang kembali ke Jakarta melalui stasiun-stasiun Daop 1, dari total 902.715 pelanggan yang sebelumnya berangkat.Â
Ini menandakan bahwa arus balik masih akan terus berlangsung dari sejumlah kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Purwokerto, Semarang, Surabaya, Malang, dan lainnya.
Selama periode Lebaran, kami mengoperasikan 9.736 perjalanan KA, baik reguler maupun tambahan. Saya meyakini bahwa kereta api tetap menjadi moda transportasi favorit karena bebas macet, nyaman, aman, dan memiliki ketepatan waktu tinggi, khususnya saat masa kepadatan lalu lintas.
Saya juga bangga menyampaikan bahwa ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) selama masa Angkutan Lebaran 2025 mengalami peningkatan.Â
OTP keberangkatan mencapai 99,69% (naik dari 99,50% di 2024), sedangkan OTP kedatangan mencapai 97,23% (naik dari 96,90% di 2024). Ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan KAI yang mengedepankan disiplin dan keandalan dalam setiap perjalanan.
Namun, pelayanan kami tak hanya berhenti pada aspek teknis. Saya percaya, pengalaman mudik yang menyenangkan juga tercipta dari hal-hal kecil yang bermakna.Â
Karena itu, kami membagikan takjil gratis menjelang waktu berbuka puasa, baik di stasiun maupun di atas kereta, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap pelanggan yang sedang berpuasa.