Seperti jalan tol yang mulus yang enak dilalui, tapi sangat banyak belokan tajamnya, tapi tidak ada ganjalan dan hambatan yang berarti, begitulah novel ini tersaji.Â
Minim konflik yang menggigit tapi maksimal plot twist. Saya sering kecele dengan twist yang seperti dilemparkan perlahan tapi meledak seperti bom atom.
Pembaca dijamin tidak akan bosan menyusuri halaman demi halaman dua novel yang tebalnya lebih dari 800 halaman ini.
Perjuangan dan kerumitan kisah cinta Jo dengan Gaby, Nicole, Tiara, Ava, dan Aida bukan sekadar kisah cinta biasa. Â
Kisah cinta pertama, cinta satu malam, cinta dipaksakan, cinta dijodohkan dan cinta sejati lengkap berkelindan di dalam rentang kisah Jo ini.
Kisah cinta laki-laki biasa yang pernah salah mengambil keputusan. Kisah perjuangan laki-laki yang tak lelah dan menyerah memperbaiki kesalahan.Â
Kisah rumit cinta ketika perempuan-perempuan sedang memperjuangkan cintanya dengan cara yang unik dan berbeda.
Pesan terbesar dari novel ini buat saya adalah "Happily ever after itu bukan jatuh dari langit, tapi harus diperjuangkan dan dipertahankan dengan penuh pengorbanan".
Selamat membaca duologi cinta yang bukan covernya saja yang sangat indah ini, pasti kalian tidak akan menyesal ketika membaca kata "HABIS" di halaman 487.
Doha, 17 Mei 2021