Mohon tunggu...
Dicky wijaya
Dicky wijaya Mohon Tunggu... Relawan - orang biasa yang baru lulus kuliah

Menulis hal-hal yang sayang untuk di lewatkan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Selamat H(d)ari Kesehatan Mental

11 Oktober 2022   13:58 Diperbarui: 11 Oktober 2022   15:44 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kesehatan mental hari ini mungkin hal yang tidak asing untuk kaum millenial saat ini, orang-orang seperti menunjukan pada khalayak banyak bahwasanya dia terkena penyakit mental atau mental illness.

Mental illnes merupakan gangguan psikis yang membuat seseorang memiliki emosi yang tidak stabil yang dipicu dari faktor tekanan hidup yang berat, traumatic, dan stress yang gradual dan repetitive.

Dahulu penyakit mental identik dengan keterbelakangan mental atau spesifiknya orang-orang yang mengalami gangguan pada jiwanya yang membuatnya tidak hidup seperti kebanyakan orang. Namun hari ini mental illness sedikit bergeser maknanya bisa dikatakan positive ataupun negative.

Positivenya orang-orang bisa melakukan pencegahan dini bahwasanya ia sudah pada fase terkena penyakit mental yang hal ini bagus untuk penanganan dini dan tidak memperburuk keadaan. 

Negatifnya orang-orang yang mengalami gangguan mental sedikit sedikit mengganggap dirinya terkena penyakit mental yang hal ini tidak dapat sepenuhnya disalahkan, namun keresahan-keresahan yang ditunjukan menunjukan bahwasanya ia orang yang paling menderita dan merasa tidak mempunyai harapan.

Mental illness hari ini tidak dipungkiri dipengaruhi oleh public figure yang menyatakan bahwa dirinya mengalami mental illness. Dengan bantuan media sosial mental illness ini menyebar kepada kalangan anak muda, akhirnya dengan propaganda media sosial ini terbentuklah opini bahwasanya ia sedang mengalami mental illness.

Tidak ada yang salah jikalau kamu memang sedang mengalami penyakit mental baik itu parah ataupun tidak, namun mari merenung kepada mereka yang terkena penyakit fisik atau seseorang dengan segala keterbatasannya. 

Orang-orang yang tidak sempurna ini bisa melewati jalan terjal didepannya, sebut saja hellen keller wanita yang hidup sezaman dengan alexander graham bell dan charlie chaplin, ia tidak bisa melihat dan mendengar semasa hidupnya namun bisa menjadi pembicara keliling dunia. Ia juga lulus kuliah di Radcliffe College, cabang Universitas Harvard.

Adapun kisah lainnya dari timur tengah seorang anak buta bernama syaikh muadz ia merupakan penghafal al-quran, anak tersebut berdoa dalam setiap doanya agar Allah SWT tidak mengembalikan pandangannya, ia berkata semoga dengan keadaannya bisa menjadi hujjah dihadapan Allah di hari kiamat kelak sehingga allah bisa meringan siksaan atasnya.

Kisah keterbatasan lainnya ialah seorang tabi'in bernama uwais al-qarni yang hidup di zaman Rasulullah SAW namun tidak pernah bertemu Rasul, menjaga ibunya menjadi alasan paling kuat uwais tidak bertemu Rasul, hidup bercukupan, hanya berdua dengan sang ibu yang sudah tidak berdaya, ia mengendong ibunya dari mekkah ke yaman untuk beribadah, yang jaraknya seperti bandung-bali.

Ataupun kisah keterbatasan lainnya yang mereka punya banyak alasan untuk menyerah, untuk tidak bangkit ataupun untuk gagal, tetapi mereka memilih untuk berjuang dan mereka berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun