Mohon tunggu...
Dicky Surya
Dicky Surya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa Sosiologi yang senang mengamati fenomena sosial dan ekonomi. Senang membaca dan menumpuk buku-buku miliknya.

Seorang mahasiswa Sosiologi yang senang mengamati fenomena sosial dan ekonomi. Senang membaca dan menumpuk buku-buku miliknya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meme, Antara Budaya, Hiburan dan Kritik

4 Juli 2021   22:10 Diperbarui: 5 Juli 2021   11:54 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan lensa petanda, kita melihat bahwa postur beliau agak mendunduk menunjukkan ia menghormati orang yang ada di depannya sebelum memberikan Bansos pada ibu tersebut. Seolah terlihat seorang Menteri yang rela turun langsung untuk membagikan bantuan pada rakyatnya namun ternyata ia tidak semurah hati itu dalam memberi. Teks yang ada memberikan kesan lucu sekaligus miris mengingat masa serba sulit saat ini dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk memperoleh keuntungan lebih bagi diri mereka sendiri.

Tidak hanya itu saja, fenomena meme juga tersebar seantero jagat maya khususnya di Indonesia dalam menyindir berbagai pihak yang dianggap tidak sejalan dengan hati nurani rakyat. Di masa kini, meme bahkan terbentuk hanya berupa sekumpulan akronim dari dialog tokoh terkenal. Contohnya, muncul meme yang ditujukan pada Alm. Presiden Soeharto yaitu meme KKTBSS atau “Kenapa Kamu Tanya Begitu? Siapa yang Suruh?”.  

Konteks dari meme ini ketika seorang anak kecil bertanya kepada Alm. Soeharto mengenai alasan mengapa presiden di Indonesia (pada masa itu) hanya 1 orang, kemudian Alm. Soeharto menjawab “Kenapa kamu tanya begitu? Siapa yang suruh? Apa karena hanya ingin tahu saja?” sembari diiringi gelak tawa orang-orang di sektiarnya. Meme ini dengan jelas menyindir jejak hitam Presiden Soeharto yang sempat menerapkan politik monopolistik selama 32 tahun bertahta.

 Dibalik setiap meme yang bertebaran di Internet, seluruhnya memiliki makna-makna tersembunyi yang ada di baliknya. Sebuah meme hakikatnya sebagai hiburan dalam memandang suatu hal, namun ia dapat disisipi pesan-pesan intrinsik berupa sindiran, informatif, ataupun kritik terhadap fenomena sosial yang tengah terjadi di masyarakat. Ia dibuat, diterima dan diteruskan pada masyarakat internet dan tersebar luas hingga ke seluruh dunia.

DAFTAR REFERENSI

Buku

Griswold, Wendy. 2012. Cultures and Societies in a Changing World. Sage, 2012.

Storey, John. (2018). Cultural Theory and Popular Culture. An Introduction." University of Sunderland.—282 p.

Shifman, L. (2014). Memes in digital culture. MIT press. https://books.google.com/books?id=cZI9AQAAQBAJ&pg=PA37&hl=id&source=gbs_toc_r&cad=3#v=onepage&q&f=false

Jurnal Daring            

Dewi, R. S. (2017). ‘MEME’ SEBAGAI SEBUAH PESAN DAN BENTUK HIPERREALITAS DI MEDIA SOSIAL. Jurnal Ilmu Komunikasi-MediaKom, 1(1). Diakses pada 4 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun