Mohon tunggu...
Almadi
Almadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Lihat sekitarmu

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Tak Ada Permintaan Maaf, Sumbar Gagal di PON XX Papua

15 Oktober 2021   23:56 Diperbarui: 16 Oktober 2021   00:03 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjuangan patriot olahraga Sumbar di PON XX Papua tak perlu ditanya, sudah terbukti, patut diacungi dua jempol. Sempat berdarah-darah demi membela nama daerah. Tak peduli ada atau tidak perhatian pemerintah. Atlet cuma tahu latihan, namanya bonus atau uang saku entah kapan dilunasi. Mereka hanya planga-plongo. Kalau dibayar monggo, kalau tak ada ora opo-opo.

Kenapa atlet bisanya planga-plongo tak berani protes kepada pengurus KONI Sumbar, soal uang saku yang dicicil, tentang bonus spontan yang berkurang dibandingkan PON Jabar. Wajar mereka begitu. Sebab, nafasnya ditentukan pengurus KONI menjelang bertolak ke Papua. Macam-macam bisa dicoret dari kontingen. Begitu pula nasib karyawan KONI, kalau kedapatan bocorkan rahasia pecat.

Akhirnya banyak pemilik suara yang dulunya memilih Agus Suardi secara aklamasi menyesal. Ketua cabang olahraga merasa ketipu, ibarat " tabali lado malam ". Hanya dengan menjual nama gubernur Mahyeldi, semua voter seirama memilih Abien nama keren Agus Suardi.

Kecerdikan Abien tersebut mengalahkan mereka yang punya gelar Profesor, Doktor, SH dan Hahaha. Tanpa keluarkan modal sesen pun bisa duduk di kursi empuk KONI Sumbar. Cuma modal jual nama Mahyeldi doang. "Takicuah awak," ucap salah seorang ketua Pengprov yang malu namanya disebutkan.

Apa benar Abien itu didukung oleh gubernur untuk jadi ketua KONI Sumbar. Beberapa sumber mulai dari Kepala Dinas hingga setingkat tim sukses menjawab serupa."Buya tidak pernah mendukung Abien jadi ketua KONI, malahan balik bertanya apa ada calon lain," ujar salah seorang kepala dinas yang juga ketua cabang olahraga di Padang.

Abien itu, kata salah seorang timsesnya Mahyeldi, pernah datang minta dukungan. Tapi gubernur cuma bertanya sejauh mana dukungan cabor. Lalu dia garaplah pemilik suara dengan minta surat dukungan pada masing-masing cabor. Setelah terkumpul diperlihatkan ke gubernur.

Begitu mudah dan mulus jalan Abien mengambil jabatan ketua KONI. Tak berat diongkos, Beda waktu Syaiful harus bertarung dulu dengan beberapa calon. Itu pun menang tipis dengan almarhum Handrianto. Padahal, Syaiful adalah timsesnya gubernur Irwan Prayitno.

Sekarang terbukti sudah, kalau Abien tidak mampu menahkodai KONI Sumbar. Program sebelumnya terencana dengan baik, hancur sebelum menuju PON Papua. Terlantarnya kepulangan atlet, tidak jelasnya kapan bonus dibayarkan. Gagalnya target yang diusung meraih 16 medali emas dan masuk 10 besar. Sudah jadi catatan ketua cabor.

Kegagalan itu harus dipertanggungjawabkan, jangan berkilah pula target 16 emas adalah punya pengurus lama. Sebab, kegagalan tersebut sudah diprediksi sejak ente jadi ketua KONI. Tak perlu minta maaf.(***)

Almadi. Padang, 15 Oktober 2021. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun