Mohon tunggu...
Dicky Du
Dicky Du Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Polemik Pemuda Masa Kini

9 November 2017   00:06 Diperbarui: 9 November 2017   00:16 4237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Beri aku sepuluh pemuda akan ku ubah dunia" begitulah kata presiden pertama kita Ir. Soekarno. Pemuda memberi peranan yang besar pada keberlanjutan suatu negara. Tahun 2017 ini, para pemuda angakatan '90 an sudah mencapai kedewasaan secara usia. Ditunjukan dengan anak - anak yang lahir di tahun '99 ini sudah berumur 18 di tahun 2017. Tentu, mereka sudah mendapat banyak ilmu pengetahuan dan pendidikan moral sejak dari SD, SMP, SMA maupun di perkuliahan. Namun, apakah pendidikan ini membuat para pemuda peka terhadap keberlanjutan negara kita Indonesia? Mari kita analisis!.

"Generasi Micin" siapa yang tak tahu istilah ini, sudah sangat familiar kan ditelinga kita, sebenarnya kata "Micin" dalam subtema diatas tidak bisa kita artikan secara kontekstual, melainkan diartikan sebagai bagaimana bisa, generasi yang disebut "Golden Generation" ini tidak tersinggung, disebut sebagai Generasi Micin, micin sendiri dalam ilmu kesehatan menurut Tribunnews.com, sangat berbahaya, dan salah satu dampaknya ialah, kebodohan, dan keleletan berfikir dalam otak kita, dari hal itu kita dapat menimpulkan bahwa Generasi Micin itu adalah Generasi yang hanya melihat kenikmatan namun tidak faham bahaya-bahaya apa yang terkandung didalamnya. 

Dari hal ini Generasi Micin bisa kita sebut sebagai Generasi yang apatis, generasi yang hanya memikirkan dirinya sendiri (Pragmatis) dan hanya menginginkan kesenangannya semata (Hedonis), ini yang menjadi faktor utama kemerosatan kepemudaan saat ini sebenarnya Banyak faktor yang dapat mempengaruhi sikap apatis pemuda ini. Mungkin saja dari pemerintahan, keluarga, dan teman di sekitarnya sendiri serta mungkin dari kepribadiannya yang sudah terdidik sebagai manusia-manusia apatis, pragmatis dan hedonis tadi (Generasi Micin).

Kita tidak usah bergelut membahas permasalahan karena saya rasa kita sudah faham lah dengan kondisi kepemudaan masa kini, namun kita sangat enggan memikirkannya, saat ini yang perlu kita ketahui ialah, konkritnya kita adalah penerus pahlawan-pahlawan yang telah gugur bersimbah darah beberapa puluh tahun lalu, dan yang perlu kita ketahui lebih jauh lagi ialah, kita saat ini ada pada problematika kenegaraan yang sangat banyak sekali, diantaranya ialah, kemiskinan yang merajalela, korupsi dimana-mana, degradasi moral bangsa, Gerakan-gerakan Radikalisme yang mulai memuncak, bahkan beberapa waktu lalu, sempat gencar-gencar kabar bangkitnya gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI).  maka dari itu kita Sebagai pemuda penerus bangsa seharusnya kita lebih peduli lagi dengan masa depan maupun masa kini mengenai bangsa dan negara ini. Bukan pemuda apatis yang hedonisme dan individualistis.

 Mari kita mencari solusi perihal tersebut. Mari kita laksanakan sumpah pemuda tersebut yang lahir dari pemikiran-pemikiran para pemuda pejuang bangsa terdahulu. Jangan sampai kita terhanyut oleh kemilauan perkembangan teknologi, teruslah mendayung demi kemajuan bangsa kita tercinta ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun