Mohon tunggu...
Dicky Wibowo
Dicky Wibowo Mohon Tunggu... dokter hewan -

Instagram: Mlaku Wae Project / Menulis di www.mlakuwae.blogspot.co.id serta menulis fiksi di www.pawonfiksi.blogspot.co.id / dokter hewan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Hari Lahir Pancasila Kita

1 Juni 2018   13:33 Diperbarui: 1 Juni 2018   13:45 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuh puluh tiga tahun lalu, dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), Ir. Soekarno menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara, yakni Pancasila. Tidak hanya sampai di situ saja, kemudian diikuti perumusan dan penyusunan undang-undang dasar oleh panitia kecil BPUPKI dengan berpedoman pada gagasan Ir. Soekarno tersebut.

Sampai tahun 2018 ini, kita sebagai bangsa masih berpedoman pada Pancasila. Meskipun dalam sejarahnya, beberapa kali Pancasila sempat digoyahkan oleh pemberontakan NII atau DI/TII (Negara Islam Indonesia ) pimpinan Kartosoewiryo, kemudian Partai Komunis Indonesia atau PKI (meskipun DN Aidit menyangkalnya), serta Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dengan paham khilafah Islamiyah yang menurut hemat penulis merupakan corak fasisme bertemakan agama.

Menurut penulis, Pancasila sudah final dan merupakan gagasan serta ideologi terbuka yang sangat sesuai untuk segenap bangsa Indonesia yang hidup di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, harus dipahami juga bahwa Pancasila adalah jati diri setiap anak bangsa. Sebagai jati diri, segenap anak bangsa harus memaknai atau menjiwai lebih dalam dan mengamalkan setiap sila dengan sebaik-baiknya di kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pancasila juga harus dipahami sebagai dasar filosofi dalam membangun peradaban bangsa dan negara Indonesia serta sebagai dasar sumber hukum yang ada di Indonesia atau dalam artian semua produk hukum baik dari pemerintah pusat maupun daerah tidak boleh bertentangan dengan lima sila di Pancasila.

Saat ini, jaman dimana informasi menyebar dengan mudah dan cepat, banyak bertebaran ujaran atau statement di media internet baik dari kelompok maupun perorangan yang menurut penulis cenderung membenturkan antara Pancasila dengan agama (Islam). Mereka menyusun narasi-narasi mengenai Pancasila yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

Selain itu, terdapat juga suatu kelompok yang menyatakan bahwa Pancasila adalah thogut dan menganggap bangsa Indonesia yang menerima Pancasila adalah kaum kafir. Menurut penulis, pemikiran seperti inilah yang mempersulit negeri ini untuk maju. 

Agama (Islam) tidak selayaknya dipertentangkan dengan Pancasila, karena letak agama adalah sebagai inti dari Pancasila. Pancasila merupakan kesepakatan bersama segenap bangsa yang mendiami Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimana di dalamnya mengandung rangkuman-rangkuman atau intisari dari ajaran agama yang tumbuh dan berkembang di NKRI.

Penulis yakin, semua ajaran agama di Indonesia selalu Ber-Ketuhanan, Ber-peri Kemanusiaan, menjunjung tinggi Persatuan, mengutamakan Musyawarah, serta Ber-Keadilan Sosial. Menurut penulis, untuk masyarakat muslim Indonesia, Pancasila merupakan cerminan dan implementasi dari syariat Islam. Dengan intisari yang dikemas dalam lima sila Pancasila memudahkan untuk diingat dan dijiwai serta dijadikan landasan dalam membangun negeri oleh segenap bangsa dengan latar agama dan kepercayaan yang berbeda-beda.

Sesuai dengan pernyataan Ir. Soekarno dalam buku Tjamkan Pantja Sila bahwa pada garis besarnya bangsa Indonesia percaya kepada Tuhan. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Pancasila memiliki ruh di sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Setiap sila di Pancasila pun dapat ditafsir dan didiskusikan oleh segenap anak bangsa.

Pancasila dalam perjalanannya memang hampir remuk redam, digebuk sana-sini oleh DI/TII dan PKI di masa lalu, dijadikan komoditas politik oleh rezim Orde Baru dibawah pemerintahan Soeharto, serta hampir digebuk lagi oleh HTI di jaman modern ini. Namun, Pancasila masih kuat dan selamanya akan mengakar di bumi Nusantara. Inilah Pancasila kita, Pancasila yang harus kita jiwai dan amalkan bersama-sama di tengah beragam latar belakang kita, untuk menuju NKRI yang semakin berjaya.

Selamat Hari Lahir Pancasila (1 Juni 1945 - 1 Juni 2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun