Mohon tunggu...
Serigalapemalas
Serigalapemalas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nihilistik

Penulis pemalas yang nggak suka-suka amat menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Seharusnya Pandemi Menjadi Titik Awal Persib Mengevaluasi Konten Digital Mereka

13 Juli 2020   15:45 Diperbarui: 14 Juli 2020   11:20 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Kompas/Darren Pateman

Peran penting media sosial bagi sebuah klub sepakbola modern

Bukan bermaksud mengajari ikan untuk berenang, tapi sebagai bobotoh, ada kegelisahan ketika melihat akun media sosial tim kebanggaan. Kaku, awut-awutan, alakadarnya dan seperti tak mengenal perangai penggemar sendiri dalam berinteraksi dengan tim kebanggaan.

Sebagai klub yang lahir untuk mempresentasikan kebanggaan kota Bandung dan masyarakat Sunda perlu menggarisbawahi bahwa bobotoh bukan cuma konsumen, melainkan quality control untuk Persib, persis seperti apa yang dikatakan oleh legenda mereka, Indra Thohir.

Jadi, wajar saja jika bobotoh bereaksi keras pada detail kecil sekalipun, sebab, mungkin, mereka tak sudi jika tim kebanggaannya terkesan amatir dan tertinggal. Apalagi dalam dunia digital, yang kini jadi ajang adu gengsi klub sepakbola untuk alat branding maupun untuk menaikkan engagement.

Gema Bandung kota kreatif pun dinilai tercoreng oleh bobotoh sebab alakadarnya sebuah konsep dan konten digital Pangeran biru. Selain itu, sebagai voice of the company di ranah digital, Persib gagal memanjakan bobotoh dalam hal konten maupun membangun hubungan yang baik dengan penggemarnya.

Padahal, beberapa waktu lalu penggemar Persib dipenuhi harapan kala PT. PBB sebagai payung hukum klub membuka perekrutan pegawai di situs pencari kerja daring. Yang di dalamnya terdapat posisi Art Director, Senior Graphic, dan Social Media Manager yang mana memberi angin segar bagi bobotoh.

Sayangnya, sepertinya hal itu belum terlaksana. Selain konten yang ditampilkan masih terkesan tanpa perencanaan yang matang, banyak pihak yang tak percaya manajemen mau membayar pegawai maupun mendelegasikannya pada vendor kreatif untuk membenahi konten digital klub.

Sebetulnya, peran public relation officer dalam bentuk social media specialist untuk klub sebesar Persib mutlak harus dimiliki. Meskipun, saat ini PT. PBB tak menutup kemungkinan sudah memiliki tim tersebut di jajaran manajemennya. Tapi, anggap saja peran itu belum maksimal sebab seringnya pertikaian antara bobotoh dan Persib.

Peran Social media specialist yang hampir sama dengan public relationship akan terasa manfaatnya kala tim sepakbola di terpa berita negatif. Mereka seperti tameng dalam isu negatif dan harus bisa meredakan isu tersebut di ranah digital yang biasanya sangat bergejolak.

Dengan kemampuan manajemen krisis yang mumpuni tersebut, penggemar akan mendapat kejelasan dan melepaskan segala asumsi liar yang bisa memecah belah tim dan fans-nya.

Dengan begitu, keberadaan social media specialist yang mengatur semua platform media sosial serta berperan sebagai PRO daring, sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah klub profesional saat ini. Begitupun untuk Persib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun