Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara untuk Anda Bisa Mengubah Pemikiran Seseorang Itu Nggak Cukup dengan Membeberkan Fakta Saja

7 April 2021   16:00 Diperbarui: 7 April 2021   15:59 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengubah pemikiran ngga cukup dengan mengetahui kebenaran saja. (Sumber foto: Markus Winkler on Unsplash)

Lagi, kalau tujuan anda adalah untuk mengubah sebuah pemikiran, mengkritisi bukanlah cara yang terbaik.

Kenapa?

Karena kebanyakan orang itu berdebat untuk menang, bukan untuk belajar atau memahami.

Kebanyakan orang berdebat untuk menang bukan mencari pemahaman. (sumber foto: Roland Samuel on Unsplash)
Kebanyakan orang berdebat untuk menang bukan mencari pemahaman. (sumber foto: Roland Samuel on Unsplash)

Ibarat seorang prajurit dan pramuka, orang seringkali bertindak seperti prajurit, bukan seperti pramuka, saat mereka sedang berdebat.

Prajurit yang menyerang, secara intelektual, untuk mengalahkan orang-orang yang berbeda dengan mereka. Mendapatkan kemenangan adalah apa yang menggerakkan mereka.

Beda sama pramuka, seorang penjelajah intelektual, yang berusaha memahami medan secara perlahan. Rasa ingin tahu adalah apa yang menggerakkan mereka.

Kalau anda ingin orang lain menerima pemikiran anda, anda harus lebih bersikap seperti seorang pramuka daripada seorang prajurit.

Pertanyaannya sekarang, apakah anda rela untuk ngga menang demi bisa mengubah pemikiran seseorang?

Baik lebih dulu, benar kemudian

Yang namanya debat dan menang itu sama seperti anda sedang menghancurkan realitas yang diyakini seseorang yang menjadi lawan debat anda.

Rasanya bakal sangat menyakitkan untuk kehilangan realitas yang selama ini diyakini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun