Mohon tunggu...
WARDY KEDY
WARDY KEDY Mohon Tunggu... Relawan - Alumnus Magister Psikologi UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

SAYA adalah apa yang saya TULIS

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Atasi Limbah Plastik dengan "Teknik Meniru"

10 Juli 2020   19:45 Diperbarui: 11 Juli 2020   04:21 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah plastik. (Dok. Ecoton via kompas.com)

Sehingga, ketika kita menyampah, yang didapatkan justru konsekuensi menyenangkan yakni terbebas dari sampah yang mengganggu. Sehingga banyak dari kita yang berperilaku menyampah dengan tidak disadari/secara sembarangan dan sesuka hati.

Selain itu, perilaku membuang sampah plastik (menyampah) sembarangan juga terjadi jika kita berada dilingkungan yang kotor dan kecil kemungkinannya terjadi di lingkungan yang bersih. 

Sumber: Emaksuper.com
Sumber: Emaksuper.com

Misalnya, ketika kita menonton film di bioskop atau menonton pertandingan sepak bola, akan ada banyak sampah yang terbuang, dan kita juga menjadi penyumbang salah satu sampah tersbut. 

Perilaku ini dirasa tidak salah oleh kita karena sudah kita tahu bahwa akan ada seseorang yang telah dibayar untuk membersihkannya. Ini membuktikan bahwa masih kurangnya kepedulian dan kesadaran kita terhadap kebersihan lingkungan, khususnya dalam hal membuang sampah (plastik).

Lantas, bagaimana cara yang bisa kita gunakan untuk menurunkan perilaku membuang sampah sembarangan? Salah satu cara adalah dengan meningkatkan pembelajaran perilaku modeling (peniruan). 

Teknik modeling (meniru) dapat digunakan untuk memunculkan kepedulian dan kesadaran kita terhadap lingkungan agar terjadi perilaku kebiasaan membuang sampah (plastik) pada tempatnya. 

Modeling atau perilaku meniru adalah melakukan perilaku sesuai dengan perilaku orang lain yang melibatkan proses kognitif. Modeling adalah bagaimana cara mencocokkan perilaku dengan tindakan lain, dengan melibatkan simbol-simbol yang mewakili informasi dan menyimpannya untuk digunakan pada waktu mendatang.

Pencetus teori Modelling, Albert Bandura, dengan tegas mengungkapkan bahwa proses observasi ataupun perhatian sangat penting dalam pembelajaran (modeling) tingkah laku, karena tingkah laku yang baru (kompetensi) tidak akan diperoleh tanpa adanya proses observasi maupun perhatian dari seseorang. 

Saya yakin bahwa jika ada seorang yang membuang sampah (plastik) pada tempat yang sudah disediakan, lalu dilihat oleh kita, maka secara kognitif, kita akan melakukan hal yang sama, karena kita sedang berusaha meniru apa yang diperbuat orang tersebut atas atensi yang diperoleh lewat indra kita. 

Kalau toh, kegiatan meniru ini belum mempan, maka perlu adanya himbauan yang diberikan lewat simbol tertentu seperti, tulisan yang mengajak, poster yang bisa mempersuasi kita agar bisa membuang sampah (plastik) pada tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun