Mohon tunggu...
WARDY KEDY
WARDY KEDY Mohon Tunggu... Relawan - Alumnus Magister Psikologi UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

SAYA adalah apa yang saya TULIS

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Periwisata Kerakyatan Vs Pariwisata Premium

18 Juni 2020   11:10 Diperbarui: 18 Juni 2020   11:10 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TNK Provinsi NTT -komodoindonesia.blogspot.com

0 Advanced issue found▲
 

'PULAU KOMODO'. Mungkin sudah banyak yang mendengar tentangnya, tapi pasti masih ada juga yang belum mengetahuinya secara tepat. Mudah-mudahan banyak dari kita boleh mampir sejenak di daerah kami. Sebagai seorang anak yang lahir di pedalaman Timor, Provinsi NTT, saya rasa kita perlu sedikit mengenal salah satu destinasi pariwisata yang mulai naik daun saat ini yakni Taman Nasional Komodo (TNK). 

Dinobatkannya Pulau Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, telah membawa angin segar bagi berkembangnya ketenaran pariwisata NTT secara Nasional maupun Global. Akibatnya, Provinsi Nusa Tenggara Timur perlahan mulai bertransformasi menjadi salah satu daerah pariwisata baru di Indonesia.

Dalam menyambut kenormalan baru, Pemerintah Provinsi NTT sudah membuka kembali destinasi wisatanya mulai 15 Juni 2020. Kepala Dinas Pariwisata NTT, Wayan Darmawa menerangkan, pembukaan pariwisata NTT akan dibagi dengan tiga fase. 

Pasalnya, pada saat pembukaan nanti belum ada wisatawan nusantara yang berkunjung, (Kompas.com 12/6/2020). Fase pertama untuk wisatawan lokal (hanya orang NTT saja), fase kedua untuk wisatawan nusantara (orang Indonesia), dan fase ketiga untuk wisatawan mancanegara. Saya kira ini gagasan yang cukup baik bagi perkembangan pariwisata.

Dibukanya destinasi pariwisata, bukan suatu keterpaksaan yang terkesan terburu-buru, sebab saya yakin sudah ada kajiannya terlebih dahulu. Kita tahu bersama bahwa prioritas pengembangan pariwisata saat ini, akan menjadikan sektor tersebut sebagai pusat ekonomi baru di NTT. Selama ini, NTT hanya berjuang di sector pertanian, perikanan, peternakan. 

Karena itu, dengan dijadikannya TNK sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia (NTT khususnya), maka tujuan dan arah pembangunan NTT pun sudah mulai menuju kea rah yang lebih baik, khususnya secara ekonomi. Beberapa hal yang menjadikan sektor Pariwisata sebagai sentra ekonomi baru antara lain karena adanya mobilitas wisatawan yang berkunjung ke NTT terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Ini tentu akan meningkatkan pendapatan daerah. Dengan meningkatnya mobilitas wisatawan, maka transaksi materialistik juga akan meningkat. Hal ini akan merambat pada peningkatan pendapatan domestik regional bruto. PDRB ini selanjutnya menjadi indikator domain bagi pertumbuhan ekonomi, (Vox NTT, 9/3/2020). Disamping itu, sektor pariwisata mampu menyerap tenaga kerja yang banyak.

Sejatinya, jika sektor pariwisata bisa berkembang dengan baik sesuai harapan kita semua, niscaya, imbasnya akan menjalar ke berbagai sendi kehidupan. Sebagai warga NTT, saya sangat bangga dengan adanya perhatian Pemerintah (Pusat) terhadap sector pariwisata NTT khususnya di Taman Nasional Komodo (TNK). Adanya perhatian ini membuat Gubernur NTT mencanangkan gagasan baru yakni 'Pariwisata Kerakyatan'. Inilah harapan besar bagi masyarakat NTT pada khususnya, karena kearifan lokal dan budaya daerah tidak luntur ditelan modernisasi yang terkandung di dalam konsep 'Pariwisata Premium'. 

Gagasan pariwisata kerakyatan adalah gagasan yang pro rakyat kecil, sebab rerata masyarakat NTT masih sangat dekat dengan budaya dan kearifan lokal. Konsep ini juga sebenarnya adalah jalan terbaik agar nilai jual destinasi wisata TNK bisa dikemas dalam balutan budaya lokal. 

Pariwisata perlu dibangun berbasiskan pemberdayaan ekonomi masyarakat, agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat atas aset pariwisata (khususnya TNK) yang dikembangkan itu. Belum lagi, tenaga kerja sudah pasti akan direkrut dari masyarakat lokal sendiri. Inilah yang patut diindahkan Pemerintah agar destinasi TNK tidak merugikan rakyat sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun