Surabaya─Kuliah memang adalah hal yang diperlukan untuk memajukan pendidikan dan moral bangsa. Selain itu, kuliah juga membuka peluang untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik terutama untuk generasi muda penerus bangsa. Namun jika tidak diimbangi dengan kemampuan yang mumpuni, pengalaman yang matang dan hanya mengandalkan teori saja, tentu tidak akan cukup.
Setidaknya begitulah yang membuat Febianti Eka Widya terpikir untuk kuliah sembari berbisnis. Mahasiswi asal Surabaya ini memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Airlangga. Febi juga mengimbanginya dengan berbisnis hijab online untuk mengisi waktu luangnya.
“Awalnya iseng saja buka bisnis hijab online ini karena setelah melihat berbagai model dan perkembangan hijab, saya merasa ada peluang bisnis yang menjanjikan di dalamnya.”
Berbekal rasa suka dan pengetahuan tentang hijab, Febi membuka bisnis ini dengan modal yang bisa dibilang cukup pas-pasan. Dengan modal sebesar 100 ribu rupiah, ia membeli berbagai macam jenis hijab. Ia menjualnya dengan harga terjangkau, mulai dari 20 ribu hingga 50 ribu. Omset awal yang ia raih dalam satu bulan sebesar 300 ribu.
Omset dari bisnis hijab online nya ini bisa dibilang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Tapi dari semua keuntungan yang ia dapat dari bisnisnya, pengalaman adalah sesuatu yang sangat berharga bagi Febi. Banyak pengalaman yang menyenangkan yang ia dapat selama berbisnis dan juga pengetahuannya yang bertambah.
Bagi mahasiswi berusia 20 tahun itu, mengatur waktu untuk kuliah dan berbisnis setiap harinya tidak mudah apalagi saat ini ia harus segera menyelesaikan skripsinya. Sebisa mungkin ia harus me-manage waktu agar kuliah dan bisnisnya tetap berjalan dengan lancar. Ia juga mengatakan bahwa membagi porsi antara kuliah dan berbisnis sangatlah penting.
Kuliah sembari berbisnis memang cukup sulit. Pasti banyak hambatan dan kesulitan yang menghadang, namun Febi berhasil mengalahkannya dan sanggup merintis usahanya dari bawah meski terkadang rasa lelah dan penat muncul hingga membuatnya malas berbisnis ataupun kuliah. Namun ia tetap bertahan dan berusaha.
“Capek berbisnis pernah, tapi kita tidak boleh patah semangat. Dan untuk kalian yang ingin kuliah sambil berbisnis, semangat aja pasti ada jalan kok. Harus pintar pilih supplier dan pintar me-manage waktu.”